Jakarta, Gesuri.id - Truk mengangkut air bersih yang selama lebih dari sebulan terakhir secara bergilir didistribusikan dari desa ke desa oleh tim bantuan yang diinisiasi oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, Rapidin Simbolon.
Rapidin yang juga anggota Komisi XIII DPR RI, juga Anggota DPRD Sumut Dra Sorta Siahaan memastikan penyaluran terus berlangsung setelah mendengar jeritan warga yang makin merana akibat kekeringan.
Tim distribusi membuka keran besar tangki air, membiarkan air mengalir ke jeriken, drum, dan ember warga yang telah antre sejak pagi.
Baca: Benhur Watubun Imbau Masyarakat Waspadai Kondisi Cuaca Ekstrem
Bagi Nining Boru Situmorang (54), bantuan ini adalah penolong di tengah musim paceklik air yang menyiksa.
“Kami sudah sebulan lebih hidup dengan satu ember untuk tiga orang. Kalau tidak hujan, kami terpaksa ke sungai. Tapi sekarang sungai pun kering,” katanya dengan suara bergetar, mata berkaca-kaca.
Musim kemarau tahun ini memperparah kehidupan sehari-hari warga. Anak-anak yang biasanya bisa mandi setiap hari kini hanya bisa membersihkan diri seadanya.
Banyak keluarga bahkan terpaksa membeli air bersih dari luar desa dengan harga yang semakin melambung seiring naiknya permintaan.
Rapidin menegaskan bahwa bantuan ini bukan sekadar menyuplai air.
“Ini tentang menjawab jeritan warga yang tidak punya akses air layak untuk mandi, memasak, bahkan sekadar minum,” ujarnya sambil mengamati proses distribusi.
Distribusi air bersih ini sudah berlangsung lebih dari sebulan dan dilakukan secara berkelanjutan.
Truk-truk tangki terus bergerak dari desa ke desa, menyentuh wilayah paling terdampak kekeringan.
Baca: Once Mekel Gelar Sosialisasi Empat Pilar di Pejompongan
Rapidin berharap pemerintah pusat dan daerah dapat lebih serius membangun sistem penyediaan air yang tangguh terhadap perubahan iklim.
“Air bersih bukan sekadar kebutuhan dasar. Ini soal martabat dan keberlangsungan hidup masyarakat,” katanya.
Di balik aktivitas distribusi itu, tersimpan kisah solidaritas yang menyentuh.
Warga saling mengangkat jeriken tetangga, berbagi tumpahan air, dan saling menguatkan di tengah kemarau yang tak kunjung usai.