Ikuti Kami

Tak Lolos PPDB, Ganjar: Siswa tak Mampu Dibantu Beasiswa

Siswa yang tercoret itu akan diarahkan masuk ke swasta, bila ada kesulitan biaya, maka pemerintah daerah bisa membantu melalui beasiswa

Tak Lolos PPDB, Ganjar: Siswa tak Mampu Dibantu Beasiswa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Semarang, Gesuri.id – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menegaskan pemprov siap membantu mengarahkan siswa-siswa yang tercoret terkait Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA sederajat di Jawa Tengah.

Siswa yang tercoret itu akan diarahkan masuk ke swasta, bila ada kesulitan biaya, maka pemerintah daerah bisa membantu melalui beasiswa. Hal itu Ganjar utarakan saat kunjungi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Jalan Pemuda, Semarang, Rabu (11/7).

"Tidak usah khawatir, Gubernur-mu ini SMA-nya swasta, yo rapopo," kata Ganjar.

"Kalau masalahnya, 'kami tidak mampu', ya kami urus beasiswa. Kecuali tidak mampu tapi nilainya buruk dan masuk sehingga mereka yang sudah les tiap hari, belajar, orangtuanya berdoa puasa Senin Kamis, dindeh (tersingkir) sama yang seperti itu, kan yo nggonduk," sambung Ganjar yang baru saja memenangi kontestasi pilgub Jateng 27 Juni lalu.

Disisi lainnya, Ganjar juga menyayangkan masih ada orang tua dengan kondisi mampu yang sengaja mengurus SKTM untuk mendaftar sekolah anaknya. Kondisi seperti itu bagaikan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Dan parahnya, dikhawatirkan berdampak pada mental anak yang seharusnya anak tidak diajarkan berbohong.

"Saya ingatkan di awal, jangan ngapusi, jangan ajarkan anak kita bohong. Ada sekolah yang mengumpulkan wali murid dan memanggil polisi kemudian ada yang menarik diri satu-satu, itu efek jera yang bagus. Kalau masih nekat risiko lho ya, kalau ketahuan coret," tegasnya

Setidaknya ada 78.406 pendaftar yang dicoret karena SKTM baik di SMA atau SMK se-Jateng. Mereka yang dicoret sejak tanggal 7 Juli lalu sudah tertutup kesempatannya untuk mendaftar di sekolah negeri.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisbud) Jateng, Gatot Bambang Hastowo mengatakan 78.406 yang dicoret karena SKTM itu bukan semua hasil verifikasi saja, namun karena berbagai alasan.

"Jadi 78 ribu itu dari yang dicoret (verifikasi), mengundurkan diri, dan karena seleksi nilai," kata Gatot.

Diketahui, masalah SKTM ternyata membuat pengumuman PPDB memakan waktu lebih lama. Hingga kini proses rekap masih dilakukan dan Dinas Pendidikan masih berusaha agar bisa diumumkan hari ini dan tidak molor. Batas waktu sesuai ketentuan yaitu pukul 23.55 pada 11 Juli.

Quote