Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ternyata memiliki impian yang begitu indah akan Indonesia.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) ini percaya wabah Covid-19 yang menjadi pandemi global akan membuat banyak orang menjadi lebih baik.
Baca: Dampak Corona, Presiden Minta Permudah Kredit UMKM
"Jadi satu hal yang dipercaya gitu, ya, kejadian virus Covid-19 ini akan membuat cara kita berbangsa seperti manusia," kata Ahok dalam vlog berjudul "Ahok: Bosen WFH? #Dirumahaja Lebih Enak Daripada Mako Brimob" yang tayang di kanal YouTube Luna Maya, Selasa (14/4).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini yakin, ke depan, banyak orang akan lebih bijak dalam melihat sekitar dan bagaimana memperlakukan orang lain yang berbeda.
"Jadi saya percaya ke depan orang makin tidak menilai orang dari warna kulit lagi, dari keyakinan lagi. Orang akan mengutamakan semua orang, kemanusiaan. Jadi kita semua akan berbicara tentang meritokrasi," ucapnya.
Karena menurur Ahok, dirinya merasa pernah bersinggungan dengan persoalan serupa dan membuat Ahok bisa belajar akan sesuatu yang lebih baik dalam hidup.
"Cita-cita saya ke depan, nah, saya akan belajar sesuatu yang berbeda. Saya selalu katakan begini kita tahu tujuan ke depan apa. Takdir itu bukan berarti kita menerima nasib kita," ucap Ahok.
"Takdir itu pilihan, kita harus memilih tiap kali kita mau takluk kepada kebenaran dan keadilan atau kepada egoisme kita. Kalau kita semua mulai memilih kebenaran dan keadilan maka saya yakin bangsa ini akan baik," tambah Ahok.
Ia bersyukur dengan yang sudah ia jalani dan miliki saat ini.
"Makin sadar banyak teman kita meninggal, kita enggak tahu usia kita. Kita masih bangun, masih bisa hirup udara, kita masih patut bersyukur. Kita patut menolong sebanyak mungkin orang lain," ucapnya.
Baca: Jalani WFH, Ahok Justru Teringat Mako Brimob
Ahok juga berpesan untuk selalu setia menjaga pertemanan yang sudah terjalin.
"Kira-kira harapan ke depan. Dan yang paling penting ke depan kita harus jaga persahabatan. Persahabatan dengan teman dengan tulus itu enggak bisa dibayar dengan uang. Susah mau cari sahabat yang mengerti kita, enggak gampang," tandas mantan Bupati Belitung Timur ini.
