Ikuti Kami

Abdy Minta Pemprov Jabar Beri Atensi ke Bandara Kertajati

Hal ini terutama, ujar Abdy, terkait pukulan pandemi dan juga dukungan aksesibilitas yang belum mumpuni. 

Abdy Minta Pemprov Jabar Beri Atensi ke Bandara Kertajati
Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat (Jabar), Abdy Yuhana.

Bandung, Gesuri.id - Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat (Jabar), Abdy Yuhana meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar meminta turun tangan dalam penanganan Bandara Kertajati.

Hal ini terutama, ujar Abdy, terkait pukulan pandemi dan juga dukungan aksesibilitas yang belum mumpuni. 

Padahal disisi lain, Bandara Kertajati saat ini tengah berupaya mengembangkan potensi yang mereka miliki guna memenuhi operasional mereka dan juga kewajiban- kewajiban mereka.

Baca: Abdy Gelar Reses Serap Aspirasi di Majalengka

”Saham terbesar di Kertajati kan punya Jabar 81%. Jadi Pemprov harus benar-benar ada atensi khusus agar Bandara Kertajati kondisinya terus naik,” ujar Abdy di Bandung, Senin (16/5).

Politisi PDI Perjuangan itu mengakui, memang ada beberapa hal yang membuat Bandara Kertajati kurang berfungsi optimal. Yang paling berdampak itu pandemi Covid yang hampir dua tahun. Dan masalah itu terjadi di hampir semua bandara.

”Tapi kondisi Bandara Kertajati ini ekstrem, menutup penerbangan,” ujar Abdy.

Masalah lainnya, ungkap Abdy, adalah akses menuju Bandara Kertajati belum mumpuni dan maksimal. Ruas Jalan Tol Cisumdawu yang menjadi kunci akses bandara sampai saat ini belum bisa digunakan karena masih dalam proses pembangunan.

”Dengan Tol Cisumdawu yang sampai hari ini belum sampai ke Kertajati itu membuat konsumen yang ingin bepergian lewat Kertajati dianggap tidak praktis sehingga mereka memilih yang akses mudah, ya kalau enggak ke Cengkareng, ke Halim dan Husein pada akhirnya. Itu kendala yang sebenarnya berdampak sehingga Kertajati belum bisa dimaksimalkan keberadaannya,” kata Abdy.

Baca: Banteng Subang Pertanyakan Realisasi Asuransi Tani

Abdy menambahkan, DPRD mendukung langkah yang dilakukan Pemprov Jabar yang membuat satu terobosan agar Bandara Kertajati lebih efektif lagi. Dan yang terpenting, tegas Abdy, Pemprov Jabar pun harus fokus memecahkan masalah keuangan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang mencapai Rp 5-6 miliar.

”Ini harus dipikirkan bersama, Kertajati tidak boleh mati, tidak boleh tutup karena secara perlahan akan jadi pilihan, tinggal akses nya saja,” tuturnya.

Selain itu, Abdy pun meminta pemerintah pusat turut berkontribusi menggeliatkan Kertajati karena termasuk proyek strategis nasional (PSN). Artinya, pusat juga harus memberikan atensi yang cukup besar agar Kertajati bisa dimaksimalkan dengan baik.

Quote