Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman menyatakan kesiapannya untuk terus mendukung program-program strategis yang digagas daerah, terutama yang berpihak pada masyarakat kecil dan memanfaatkan potensi lokal.
“Kami di Komisi IV tentu sangat terbuka terhadap inisiatif-inisiatif seperti ini. Jika bisa meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat desa, maka itu adalah bentuk pembangunan yang sesungguhnya,” ujar Alex.
Sementara itu, Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, melakukan pertemuan penting dengan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, di Kantor DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat, Padang, Senin (9/6/2025).
Pertemuan itu bertujuan untuk membahas berbagai bentuk dukungan legislatif untuk pembangunan daerah, terutama sektor pertanian dan pengembangan ekonomi desa.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Annisa mengucapkan terima kasih atas perhatian yang telah diberikan oleh Alex Indra Lukman terhadap Kabupaten Dharmasraya melalui penyaluran dana aspirasi atau pokok-pokok pikiran (pokir) yang dinilai sangat membantu masyarakat.
Ia menyoroti bahwa program-program yang telah didorong oleh Alex selama ini terbukti menjawab kebutuhan nyata warga di lapangan.
“Kami sangat mengapresiasi komitmen Pak Alex yang begitu besar terhadap Dharmasraya. Dukungan beliau melalui program pertanian, irigasi, bibit unggul, hingga alat mesin pertanian telah memberikan dampak langsung pada kesejahteraan petani kami,” ujar Annisa yang turut didampingi mantan Bupati Dharmasraya periode 2005-2010, Marlon Martua.
Sebagai bagian dari Komisi IV DPR RI yang membidangi sektor pertanian, perkebunan, pangan, dan lingkungan hidup, Alex dianggap sebagai mitra strategis dalam mendorong pembangunan berbasis potensi lokal.
Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah dan legislatif pusat ini dapat mendorong pembangunan khususnya Dharmasraya yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari sektor agraris.
Dalam pertemuan itu pula, Annisa mengemukakan salah satu inisiatif besarnya yang tengah dirancang, yakni program One Village One Product (OVOP).
Dijelaskannya bahwa melalui OVOP, setiap nagari di Dharmasraya didorong untuk mengembangkan produk unggulan berbasis sumber daya lokal, baik berupa hasil pertanian, olahan makanan khas, kerajinan, maupun produk turunan hutan rakyat.
“Program OVOP ini bukan sekadar soal produk, melainkan bagaimana kita membangun ekosistem ekonomi desa yang kuat, mandiri, dan berdaya saing. Kami ingin masyarakat desa menjadi pelaku ekonomi utama, tidak hanya untuk pasar lokal, tetapi juga regional hingga internasional,” ungkap Annisa.
Ia menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat, baik dari sisi regulasi, anggaran, maupun jejaring pasar, agar program ini dapat terealisasi secara nyata dan tidak sekadar menjadi rencana di atas kertas.