Ikuti Kami

Ansy Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Sikka

Ansy sangat yakin, kaum muda NTT,adalah KELAS PROGRESIF, REVOLUSIONER & TRANSFORMATIF yang memimpin dan menggerakan.

Ansy Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Sikka
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema(Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema(Ansy Lema) menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Fakultas Pertanian Universitas Nusa Nipa, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), baru-baru ini. 

Sosialisasi dihadiri Mahasiswa/i, Dosen, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa Sabinus Nabu, dan Rektor Universitas Nusa Nipa Angelinus Vincentius.

"Saya mengawali Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan mengucapkan belasungkawa mendalam terhadap korban bencana alam yang meninggal di berbagai wilayah di NTT," ujar Ansy. 

Politisi PDI Perjuangan itu mengungkapkan, sebelum bencana alam, petani, peternak, dan nelayan di NTT sudah sangat menderita akibat virus Flu Babi Afrika (ASF) dan Pandemi Covid-19. 

Baca: I Komang Koheri Gelar Sosialisasi 4 Pilar di Braja Yekti

Bencana Seroja semakin menyengsarakan petani, peternak, dan nelayan. Rumah, ternak, lahan pertanian, kapal-kapal nelayan, telah hancur akibat banjir, angin deras, dan gelombang. 

"Namun, KITA TIDAK BOLEH MENYERAH, APALAGI KALAH. Bencana tidak boleh mematahkan semangat masyarakat NTT untuk segera beraktivitas, dan berjuang untuk bangkit dari segala keterpurukan," ujar Ansy. 

Anggota DPR RI Dapil NTT II itu melanjutkan, Bung Karno pernah mengatakan, "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang dibangun di atas pengalaman penderitaan." 

Sejarah kemerdekaan bangsa dilahirkan dari perjuangan anak-anak muda, yang bersatu, bergerak, dan bangkit membebaskan bangsa dari pengalaman penjajahan. 

"Itulah alasan saya menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di berbagai kampus, sekolah, perkumpulan pelajar, termasuk memilih Universitas Nusa Nipa sebagai tempat pertama sosialisasi setelah bencana alam," ujar Ansy. 

Ansy sangat yakin, kaum muda NTT, termasuk mahasiswa NTT adalah KELAS PROGRESIF, REVOLUSIONER & TRANSFORMATIF yang memimpin dan menggerakan NTT untuk bangkit dari bencana. 

"Karena itu, para mahasiswa harus mendapat sosialisasi dan menginternalisasi nilai-nilai Empat Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika agar menjadi bekal dalam perjuangan membawa NTT bangkit dari Pandemi Covid-19, ASF, dan bencana alam," ujar Ansy. 

Selain itu, melalui sosialisasi ini, para mahasiswa memiliki kesadaran dan militansi kuat dalam menghadapi ancaman radikalisme, intoleransi, narasi-narasi hoax, dan kenakalan remaja. 

Ansy menjelaskan, Soekarno, pada tahun 1934-1938, telah merenungkan-menggali nilai-nilai Pancasila di Ende, Flores, NTT. 

Maka, Flores (NTT) harus menjadi LAND OF PANCASILA, artinya nilai-nilai Pancasila benar-benar hidup dan menyatu dalam kehidupan masyarakat. 

"Saya mengajak para mahasiswa untuk berbagi kepedulian kepada bencana, bergotong royong membantu korban bencana alam sebagai wujud implementasi nyata nilai Empat Pilar Kebangsaan," ujar Ansy. 

Baca: Tegas! Banteng Sumbar Tolak Rencana Impor Beras

Sebagai wujud implementasi Empat Pilar Kebangsaan, Ansy sudah memerjuangkan dan memastikan agar negara terus hadir dalam situasi darurat dan pascabencana di NTT.  

"Dalam diskusi, saya mengapresiasi pertanyaan-pertanyaan kritis, logis, dan pro rakyat dari para mahasiswa. Para mahasiswa meminta agar saya mendesak Mitra Komisi IV untuk memerhatikan nasib petani rakyat (mendorong kedaulatan petani), memotong rantai distribusi pemasaran,  membangun pertanian lahan kering, dan terus mengawal pembangunan NTT pascabencana," ungkap Ansy.

Ansy juga menyambut baik aspirasi Universitas Nusa Nipa agar menjadi universitas negeri, dan akan meneruskan aspirasi tersebut kepada Fraksi PDI Perjuangan Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan. 

"Mari kita wujudkan Empat Pilar Kebangsaan di tengah bencana dalam semangat gotong royong dan berbagai tindakan nyata," pungkasnya.

Quote