Ikuti Kami

Ansy Lema Usulkan Teknologi Pengolahan Sampah RDF 

Melalui teknologi RDF, sampah bisa dicacah dan diolah menjadi bahan bakar pengganti energi fosil, terutama batubara untuk pabrik semen.

Ansy Lema Usulkan Teknologi Pengolahan Sampah RDF 
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengusulkan teknologi pengolahan sampah Refused-Derived Fuel (RDF) dan pengadaan Bank Sampah di Kota Kupang dan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Baca: KLHK Harus Beri Insentif Pada Rakyat Terdampak Covid-19

Hal itu diusulkan Ansy pada Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR RI bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, Siti Nurbaya, Eselon I/Direktorat Jenderal KLHK dan BUMN Sektor Lingkungan Hidup dan Kehutanan, baru-baru ini. 

Politikus PDI Perjuangan itu menyatakan, melalui teknologi RDF, sampah bisa dicacah dan diolah menjadi bahan bakar pengganti energi fosil, terutama batubara untuk pabrik semen.

"Kota Kupang menjadi contoh daerah yang tepat untuk penerapan teknologi ini. Selain sebagai Ibu Kota Provinsi NTT yang dituntut bersih, rapi, cantik, apik, di Kota Kupang juga terdapat pabrik semen Kupang," ujar Ansy.

Anggota DPR-RI dari Dapil NTT II itu melanjutkan, penggunaan RDF bisa menyelesaikan masalah sampah.  Selain itu, RDF juga mendukung industri semen serta mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan.

Baca: Ansy Lema Ungkap Lima Masalah Agroforestry Kopi

Selain RDF, upaya lain seperti pengadaan bank sampah juga diperlukan terutama bagi daerah-daerah perbatasan Indonesia seperti Kabupaten Belu.

"Daerah perbatasan merupakan teras depan bangsa, beranda Indonesia, karenanya tidak boleh dibiarkan kotor, jorok, kumuh, melainkan harus tertata dengan rapi, bersih, apik," pungkas Ansy.

Quote