Ikuti Kami

Bamusi Desak Polisi Bongkar Motif Penembakan di Kantor MUI

Gus Falah pun meminta Kepolisian mencegah terulangnya peristiwa serupa dimanapun di negeri ini. 

Bamusi Desak Polisi Bongkar Motif Penembakan di Kantor MUI
Sekum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).

Jakarta, Gesuri.id - Sekum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) meminta aparat kepolisian mengusut tuntas insiden penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jakarta, Selasa (2/5).

Gus Falah mendesak aparat kepolisian segera mengungkap motif penembakan tersebut.

Baca: Gus Falah Tegaskan MIND ID Jadi 'Juru Kunci' Kesuksesan Hilirisasi

"Kekerasan dalam bentuk apapun, apalagi bersenjata, harus kita tolak karena membahayakan masyarakat. Karena itu, aparat harus mengungkap motif kekerasan bersenjata ini," tegas Gus Falah dalam keterangan tertulis kepada Gesuri.id, Rabu (3/5). 

Gus Falah pun meminta Kepolisian mencegah terulangnya peristiwa serupa dimanapun di negeri ini. 

Apalagi, lanjut Gus Falah, peristiwa kekerasan dengan menggunakan airsoft gun ini bukan yang pertama kali.

"Meski pelaku memakai airsoft gun, tapi itu tetap berbahaya bagi masyarakat. Polri harus teguh menganut prinsip 'keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi'," tegas Ketua Tanfidziyah PBNU itu. 

Diketahui, penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 11.24 WIB. Peristiwa tersebut menyebabkan kaca kantor MUI pecah. Pelaku yang menggunakan airsoft gun melukai satu staf resepsionis dan petugas keamanan kantor MUI.

Namun, dalam kejadian itu, pelaku dilaporkan tewas. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat itu merupakan pria berinisial M (60) dengan KTP domisili Lampung.

Baca: Gus Falah Dukung Sinergi SKK Migas Dengan Tokopedia

Sejauh ini, Polisi mengungkap motif pelaku melakukan penembakan di kantor MUI Pusat karena ingin diakui sebagai wakil Nabi.

Namun, polisi masih terus mengkaji berbagai temuan seperti hasil laboratorium forensik, psikologi forensik serta data-data CCTV di lokasi kejadian. Hal itu dilakukan Kepolisian untuk menemukan apa sebenarnya motif pelaku penembakan.

Quote