Ikuti Kami

Bayi Meninggal Akibat Telat Dirujuk, Kamarudin Muten Copot Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas Gantung drg Ayu Nilam Sahri resmi dicopot sebagai bentuk tanggung jawab dan evaluasi serius.

Bayi Meninggal Akibat Telat Dirujuk, Kamarudin Muten Copot Kepala Puskesmas
Bupati Belitung Timur (Beltim) Kamarudin Muten melakukan inspeksi mendadak ke Puskesmas Gantung, Kecamatan Gantung, Senin (15/12/2025). Dalam sidak tersebut, Kamarudin mencopot jabatan Kepala Puskesmas Gantung.

Jakarta, Gesuri.id - Bupati Belitung Timur (Beltim) Kamarudin Muten mengambil langkah tegas menyusul meninggalnya seorang bayi yang diduga terlambat mendapatkan rujukan medis.

Kepala Puskesmas Gantung drg Ayu Nilam Sahri resmi dicopot sebagai bentuk tanggung jawab dan evaluasi serius layanan kesehatan.

Keputusan itu diambil langsung saat Bupati melakukan inspeksi mendadak ke Puskesmas Gantung, Kecamatan Gantung, Senin (15/12/2025). Dalam sidak tersebut, Kamarudin mencopot jabatan Kepala Puskesmas Gantung.

Bupati Beltim menegaskan bahwa pelayanan kesehatan menyangkut keselamatan nyawa manusia. Karena itu, tidak boleh ada kelalaian sekecil apa pun dalam sistem maupun tindakan medis.

“Ini evaluasi serius. Pelayanan kesehatan tidak boleh main-main. Kalau ada kelalaian, harus ada konsekuensinya. Kepala Puskesmas sudah saya copot,” tegas Kamarudin di hadapan petugas dan warga.

Saat meninjau ruang pelayanan, Bupati juga berdialog langsung dengan pasien dan keluarga pasien. Ia meminta masyarakat tidak takut melapor jika menemukan pelayanan kesehatan yang dinilai buruk atau tidak sesuai standar.

Kamarudin bahkan membuka jalur komunikasi langsung. Ia mempersilakan warga menyampaikan keluhan melalui pesan WhatsApp pribadinya.

“Kalau ada pelayanan yang tidak baik, laporkan langsung ke saya. Jangan takut. Pemerintah hadir untuk masyarakat,” ujarnya.

Selain pelayanan medis, Bupati Beltim juga menyoroti kebersihan lingkungan Puskesmas Gantung. Ia menegur petugas dan meminta seluruh area puskesmas segera dibersihkan serta ditata dengan baik.

Menurutnya, kebersihan merupakan bagian penting dari kualitas pelayanan kesehatan. Lingkungan yang bersih akan memberi rasa aman dan nyaman bagi pasien.

“Tempat pelayanan kesehatan harus bersih. Ini bagian dari pelayanan. Kalau bersih, masyarakat lebih nyaman berobat,” katanya.

Kamarudin menegaskan sidak tersebut merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Belitung Timur dalam membenahi layanan kesehatan. Ia ingin memastikan kasus serupa tidak terulang.

Ia mengungkapkan, sebelum turun ke lapangan, dirinya telah menggelar rapat bersama Dinas Kesehatan dan RSUD Muhammad Zein Beltim untuk menelusuri persoalan dalam kasus ini.

“Tadi pagi saya rapat dulu dengan mereka. Saya mau pastikan di mana letak kesalahannya,” ujar Kamarudin.

Bupati secara terbuka mengaku kecewa terhadap kinerja Puskesmas Gantung. Ia menyebut sebelumnya telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk mengevaluasi tujuh kepala puskesmas di Beltim, namun hasilnya dinilai belum maksimal.

“Saya sudah minta evaluasi seluruh kepala puskesmas. Tapi saya tidak tahu apakah itu dikerjakan atau tidak, terutama Puskesmas Gantung yang sangat buruk dengan kejadian ini,” tegasnya.

Dalam sidak tersebut, Bupati menemukan sejumlah persoalan mendasar. Kondisi puskesmas dinilai kotor, ruang pelayanan sempit, dan tidak ideal untuk penanganan pasien, khususnya ibu hamil dan bayi.

“Kondisinya terlalu sesak dan kotor. Kita harus cari alternatif untuk memperbaiki puskesmas ini,” kata Kamarudin.

Menurutnya, fasilitas kesehatan harus menjadi tempat yang aman, bersih, dan siap menangani kondisi darurat dengan cepat dan tepat.

Langkah tegas ini juga melengkapi pembentukan tim investigasi khusus yang sebelumnya telah dibentuk untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya bayi di Puskesmas Gantung.

Tim investigasi melibatkan unsur Dinas Kesehatan, RSUD Muhammad Zein Beltim, serta pihak-pihak terkait dalam alur pelayanan dan rujukan pasien.

Tim ditugaskan menelusuri seluruh rangkaian kejadian. Mulai dari penanganan awal di puskesmas, proses komunikasi rujukan, hingga tindakan medis di rumah sakit.

Kamarudin menegaskan hasil investigasi akan menjadi dasar pengambilan kebijakan tegas. Termasuk kemungkinan rotasi jabatan, penguatan pengawasan, hingga perbaikan sarana dan prasarana kesehatan.

“Kasus ini tidak boleh dianggap biasa. Satu nyawa terlalu berarti untuk hilang sia-sia di Belitung Timur,” tegasnya.

Bupati juga memastikan setiap laporan masyarakat terkait pelayanan kesehatan akan menjadi prioritas dan ditindaklanjuti secara cepat.

Atas peristiwa tersebut, Kamarudin Muten menyampaikan belasungkawa kepada keluarga bayi yang meninggal dunia.

“Semoga keluarga diberi ketabahan. Kita berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini. Ini momentum untuk memperbaiki sistem layanan kesehatan,” ujarnya.

Sebelumnya, keluhan warga terkait pelayanan Puskesmas Gantung sempat viral di media sosial. Seorang warganet bernama Abidin menuding adanya penanganan lambat saat proses persalinan.

Dalam unggahannya, ia menuliskan keluhan keras terhadap pelayanan puskesmas yang dinilai lalai hingga menyebabkan bayi meninggal dunia. Unggahan tersebut dibagikan ratusan kali dan memicu reaksi luas dari warganet.

Kasus ini kini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Belitung Timur sebagai upaya menjaga keselamatan dan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan.

Quote