Jakarta, Gesuri.id - Politisi senior PDI Perjuangan Kota Madiun yang juga Wakil Ketua I DPRD Kota Madiun, Sutardi, kembali turun ke bawah menyapa masyarakat sesuai dengan instruksi partai. Selasa (23/9/2025), dia menemui sejumlah petani di wilayah Kecamatan Taman, Kota Madiun.
Pertemuan berlangsung sederhana di sebuah warung pinggir sawah. Dalam suasana akrab, Sutardi duduk bersama petani, mendengarkan langsung aspirasi mereka terkait persoalan pertanian.
Agenda ini juga digelar bertepatan dengan Hari Tani Nasional 2025, sebagai bentuk kepedulian PDI Perjuangan terhadap para pahlawan pangan.
Mukarom, seorang petani, menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi petani. Mulai dari irigasi yang kurang memadai, harga pestisida yang mahal, serangan hama, hingga kebijakan sewa lahan aset yang dinilai merugikan.
“Kalau sewa lahan hanya satu tahun, petani sulit untuk balik modal. Minimal tiga atau empat tahun, baru terasa untungnya,” ungkap Mukarom.
Dia juga berharap, keluhan yang disampaikan tidak hanya dicatat, tetapi benar-benar diperjuangkan. “Kami senang ada wakil rakyat yang mau turun langsung mendengar keluhan petani. Harapan kami, apa yang disampaikan hari ini bisa ditindaklanjuti agar nasib petani lebih baik,” tambahnya.
Turun ke sawah mendengarkan aspirasi para pahlawan pangan tentang kendala, usulan, dan harapan petani, Sutardi mencermati satu per satu permasalahan yang disampaikan. Salah satunya terkait distribusi air yang kerap dikeluhkan.
“Terkait kendala irigasi, distribusi air ke sawah yang kurang lancar memang menjadi masalah. Ada saluran yang tidak mengalir dengan baik. Kami nanti akan mengklarifikasi dan koordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas Pertanian dan Pengairan. Jadi nanti kita bicarakan di sana supaya ada solusinya, terutama untuk saluran air yang sangat dibutuhkan,” terang Sutardi.
Lebih lanjut, Sutardi menegaskan, seluruh keluhan petani akan dikawal hingga ke meja kebijakan. “Bagi kami di PDI Perjuangan, petani adalah ujung tombak kedaulatan pangan bangsa. Karena itu, setiap aspirasi yang disampaikan tidak boleh berhenti di sini. Kami akan dorong agar lahir kebijakan yang benar-benar berpihak pada petani,” tegasnya.
Sutardi juga menekankan bahwa langkahnya turun ke sawah merupakan bagian dari menjalankan instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, agar kader partai selalu menyatu dengan rakyat.
“Turun ke bawah bukan hanya kewajiban, tapi juga kehormatan bagi kami. Karena di situlah kami bisa merasakan denyut nadi kehidupan rakyat. Dari petani yang setiap hari bekerja di sawah, kita belajar tentang keteguhan, kesabaran, dan semangat gotong royong. Terlebih dalam momentum Hari Tani Nasional ini, sudah seharusnya kita meneguhkan kembali komitmen untuk memperjuangkan kesejahteraan petani,” ungkap Sutardi.
Langkah Sutardi menjadi bukti konsistensi PDI Perjuangan dalam mengawal perjuangan petani, mulai dari persoalan teknis seperti irigasi dan pupuk, hingga kebijakan strategis menyangkut sewa lahan. Semua diarahkan untuk memastikan kesejahteraan petani meningkat dan kedaulatan pangan bangsa semakin kokoh.