Ikuti Kami

BPOM Didesak Rutin Lakukan Sidak ke Pasar-Pasar

Makanan mengandung bahan-bahan berbahaya di Jawa Tengah menempati peringkat dua di Indonesia. 

BPOM Didesak Rutin Lakukan Sidak ke Pasar-Pasar
Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani.

Tegal, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani meminta BPOM untuk rutin melakukan inspeksi mendadak ke pasar-pasar dan pabrik yang memproduksi makanan secara masal.

"Harus dipastikan makanan yang diproduksi memiliki ijin edar karena ijin edar menjadi salah satu indikasi jaminan menggunakan bahan yang aman bagi tubuh manusia," papar Dewi.

Baca: Pelaku Usaha Makanan di Babel Diminta Daftar ke BPOM

Dewi Aryani juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap beredarnya makanan dan minuman yang mengandung bahan maupun zat berbahaya. 

"Makanan punya peran penting dalam menjaga kondisi tubuh terutama di masa saat ini sedang mewabah virus corona," tandas legislator dari PDI Perjuangan ini.

Pernyataan Dewi ini berdasar temuan makanan mengandung bahan-bahan berbahaya di Jawa Tengah yang menempati peringkat dua di Indonesia. 

"Dari pengawasan Badan POM secara nasional, Jawa Tengah masih rangking dua di Indonesia yang makanannya mengandung bahan-bahan berbahaya, contohnya boraks, formalin dan rhodamin B," kata Kepala BPOM Semarang I Gusti Ayu Adhi Aryapatni.

Baca: Keamanan Pangan, BPOM Gandeng Pemprov Bali

I Gusti Ayu mengatakan, makanan mengandung bahan-bahan berbahaya yang ditemukan rata-rata tahu, mie basah, ikan asin, kerupuk, dan terasi. "Ada yang mengandung rhodamin, ada yang mengandung boraks," katanya.

Dengan masih banyaknya penyalahgunaan bahan-bahan berbahaya dalam pangan tersebut, BPOM menurut I Gusti Ayu terus melakukan pengawasan, dan mengedukasi dan pelaku usaha yang sebagian besar adalah industri rumah tangga dengan melibatkan Dinas Kesehatan dan Dinas Perdagangan di provinsi maupun kabupaten atau kota.

Quote