Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, yang juga Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono, menegaskan komitmen partainya dalam menjaga dan merawat warisan sejarah Bung Karno melalui rehabilitasi Istana Gebang di Kota Blitar.
Proses revitalisasi dimulai dengan peletakan batu pertama pada Minggu (30/11/2025), menandai dimulainya pembenahan rumah masa kecil Presiden pertama RI tersebut.
“Ini kolaborasi PDI Perjuangan dengan Wali Kota Blitar. Tempat bersejarah ini bisa direnovasi dan dipercantik karena Blitar punya kekuatan besar lewat Bung Karno Center,” jelas Budi Sulistyono yang akrab disapa Kanang, dikutip Selasa (2/12).
Budi menuturkan bahwa rehabilitasi dilakukan melalui kolaborasi antara PDI Perjuangan dan Pemerintah Kota Blitar untuk memastikan Istana Gebang terus menjadi pusat edukasi dan destinasi napak tilas sejarah Bung Karno. Kawasan bersejarah ini disebut menyimpan nilai kultural yang penting bagi masyarakat Blitar.
Ia juga menegaskan bahwa Istana Gebang bukan sekadar bangunan bersejarah, tetapi simbol identitas dan sumber kehidupan masyarakat. Karena itu, revitalisasi dirancang menyeluruh agar Museum Situs Istana Gebang kembali menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan.
“Bung Karno tidak hanya dikenang di sini. Tempat ini sudah menjadi sumber kehidupan. Sejarah yang luar biasa ini harus direhabilitasi dan dijadikan destinasi,” tegasnya.
Kanang mengungkapkan bahwa sejumlah bagian bangunan akan menjadi prioritas perbaikan, mulai dari penggantian genteng yang kusam, pengecatan ulang, hingga pemasangan lantai granit baru. Penataan ruang juga akan disesuaikan dengan suasana asli ketika Bung Karno tinggal bersama kedua orang tuanya, Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ajoe Njoman Rai.
“Nantinya akan kami berikan patung seperti di Unhan (Universitas Pertahanan) yang berwujud Bung Karno sedang membaca, karena beliau adalah guru bangsa, bukan hanya proklamator,” ungkap Kanang.
Rehabilitasi ditargetkan rampung dalam lima hingga enam bulan. Kanang berharap upaya ini bukan hanya mempercantik kawasan, tetapi juga memperkuat peran Blitar sebagai penjaga warisan pemikiran Bung Karno.
“Kita siapkan semuanya. Ini bagian dari upaya menjaga dan menghidupkan kembali jejak sejarah,” pungkas mantan Bupati Ngawi dua periode tersebut.

















































































