Ikuti Kami

Bupati Andi Rekomendasikan Ratu Kalinyamat Pahlawan Nasional

“Pemkab Jepara tentu mendukung sepenuhnya pengajuan ini. Kami bahkan berterima kasih kepada tim yang telah melakukan kajian".

Bupati Andi Rekomendasikan Ratu Kalinyamat Pahlawan Nasional
Bupati Jepara Dian Kristiandi memberikan rekomendasi pengusulan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional. Hal ini dilakukan oleh orang nomor satu di Jepara itu saat menerima audiensi tim pakar dari Yayasan Dharma Bakti Lestari, Kamis (13/1) di ruang kerjanya.

Jepara, Gesuri.id - Bupati Jepara Dian Kristiandi memberikan rekomendasi pengusulan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional. Hal ini dilakukan oleh orang nomor satu di Jepara itu saat menerima audiensi tim pakar dari Yayasan Dharma Bakti Lestari, Kamis (13/1) di ruang kerjanya.

Baca: Intoleransi di Jakarta, Ima: Bukan Masalah Beragama Islam

Rekomendasi ini sebenarnya bukan yang pertama, sebab 2019 lalu rekomendasi juga sudah diberikan. Hanya saja waktu itu naskah akademik pengajuan Ratu Kalinyamat ini belum sedetail dan sekomplit saat ini.

“Pemkab Jepara tentu mendukung sepenuhnya pengajuan ini. Kami bahkan berterima kasih kepada tim yang telah sedemikian rupa melakukan kajian demi pengajuan tokoh Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional,” ujar Bupati saat bertemu dengan tim.

Andi menambahkan, tidak hanya pemerintah pusat yang akan memberikan gelar pahlawan nasional, tapi warga masyarat pun juga harus ikut meneladani sosok Ratu Kalinyamat. Mulai dari kehidupan masyarakatnya, keberaniannya, hingga sifat-sifat keibuan yang dimiliki. 

“Semangat Ratu Kalinyamat ini harus diwariskan kepada anak cucu kita, sebagai pemersatu bangsa,” lanjutnya. 

Sementara itu, salah satu tim paar Pro. Ratno Lukito mengungkapkan jika setelah melakukan penelitian mulai tahun 2018, tim akhirnya berhasil menyusun naskah akademik dengan judul Ratu Kalinyamat Perempuan Perintis Antikolonialisme 1549 – 1579. Penelitian terhadap kepahlawan RATU Kalinyamat ini juga didukung oleh berbagai elemen masyarakat Jepara.

Naskah akademik ini  ditulis dengan mendasarkan riset kualitatif ini melibatkan sejarawan, arkeolog serta arsiparis serta melibatkan para akademisi dari Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Indonesia Jakarta dan Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara dan University of Porto, Portugal.
 
“Tim pakar dalam risetnya juga berhasil   menemukan delapan sumber primer penulis Portugis. Sumber-sumber  primer ini belum digunakan sebagai dasar pengajuan sebelumnya, “ujar Ketua Tim Pakar Ratu Kalinyamat, Pro.f Ratno Lukito.

Baca: Anies 9 Bulan Lagi, Apa Kabar Rumah DP Nol Rupiah?

Menurut Ratno ada berapa catatan sejarah terkait dengan Ratu Kalinyamat yang baru terungkap. Semula hanya diketahui ada 2 kali penyerangan armada Ratu Kalinyamat untuk mengusir Portugis dari Malaka yaitu tahun 1551 dan 1574. 

“Namun berdasarkan sumber primer, ada 2 kali penyerangan Portugis di Teluk Ambon. Tahun   1554, Ratu Jepara mengirimkan pasukan ke Teluk Ambon menyerang pasukan Portugis di wilayah itu dan  tahun  1565, Ratu Jepara mengirim armadanya  ke Ambon, karena  Portugis  mulai menguasai sumber-sumber ekonomi,” jelas Ratno Lukito.

Quote