Ikuti Kami

Bupati Lebak Sindir Fenomena ‘Baru Viral Baru Gerak’

Hasbi menyindir fenomena masyarakat dan pemerintah yang baru bergerak setelah suatu hal viral di media sosial.

Bupati Lebak Sindir Fenomena ‘Baru Viral Baru Gerak’
Bupati Lebak yang juga kader PDI Perjuangan, Mochamad Hasbi Asyidiki - Foto: Fathul Rizkoh/detikcom

Lebak, Gesuri.id – Bupati Lebak, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, yang juga politisi PDI Perjuangan, menyindir fenomena masyarakat dan pemerintah yang baru bergerak setelah suatu hal viral di media sosial.

Pernyataan itu disampaikan dalam sambutannya pada acara Milad ke-7 Juaramedia, yang digelar di Aula Museum Multatuli Lebak, Rabu (16/10/2025).

“Viral itu ditangani lebih cepat. Tapi kalau dilihat dari sisi psikologis, kadang tidak adil. Rumah warga yang tidak layak huni bisa jadi viral dan cepat dibantu, padahal di Lebak masih ada 24.000 rumah rusak berat,” ujar Hasbi.

Menurutnya, era digital telah mengubah cara berpikir dan bertindak, termasuk dalam birokrasi. Pemerintah kerap bersikap reaktif terhadap isu viral di media sosial dibandingkan dengan persoalan substansial yang lebih luas.

“Sekarang eranya begitu. Ada peribahasa ‘tiba masa tiba akal’. Di era digital, ‘tiba viral baru akal’. Begitu lihat di Instagram ada yang viral, baru kita bergerak,” katanya sambil tersenyum.

Hasbi menekankan pentingnya setiap kebijakan pemerintah memiliki manfaat bagi masyarakat, bukan sekadar reaksi terhadap isu sesaat. Ia juga mengingatkan pentingnya perspektif hukum dan norma sosial dalam setiap kebijakan publik.

“Kebijakan itu harus bermanfaat untuk sesama. Dalam perspektif hukum, informasi yang disampaikan media juga harus informatif dan edukatif,” tegasnya.

Bupati Hasbi juga mengapresiasi Juaramedia yang selama tujuh tahun konsisten menghadirkan berita-berita informatif dan kegiatan sosial bagi masyarakat kurang mampu.

Ia berharap media tetap menjaga profesionalitas dan berimbang dalam pemberitaan, termasuk menyoroti kinerja dinas-dinas, bukan hanya kepala daerah.

“Juaramedia harus memberitakan yang fair. Kalau ada kinerja OPD (Organisasi Perangkat Daerah), jangan cuma Bupatinya yang disorot. Kepala dinas juga punya tanggung jawab,” ujarnya.

Hasbi menambahkan, media berperan besar dalam membangun opini publik yang sehat. Karena itu, sinergi antara pemerintah dan insan pers perlu terus dijaga agar berita yang disampaikan tetap berimbang dan memberi solusi bagi masyarakat.

Menurutnya, keberadaan media lokal seperti Juaramedia menjadi jembatan komunikasi penting antara pemerintah daerah dan masyarakat. 

“Media punya kekuatan membentuk persepsi publik. Gunakan kekuatan itu untuk mendidik, bukan memprovokasi,” pesannya.

Ia menegaskan komitmennya untuk selalu terbuka terhadap kritik dan masukan yang membangun, karena menurutnya, kritik yang konstruktif adalah bahan bakar kemajuan birokrasi yang berorientasi pada pelayanan publik.

Quote