Ikuti Kami

Cabut Rencana Impor 1 Juta Ton Beras, CBP Penuhi Dari Petani

Pada tanggal 15 Maret 2021, stok beras per Mei diprediksikan mencapai surplus 12,5 juta ton.

Cabut Rencana Impor 1 Juta Ton Beras, CBP Penuhi Dari Petani
Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr H. Sutrisno, SE., MSi. (Sumber: Istimewa)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan, Dr H. Sutrisno, SE., MSi., menolak rencana impor beras sebanyak 1 juta ton dan meminta agar Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dipenuhi dari produksi petani di dalam negeri.

Baca: Rencana Impor Beras Tidak Masuk Akal dan Harus Dibatalkan!

Untuk itu, ia meminta Kementerian Pertanian (Kementan) mempertanggungjawabkan dengan meluruskan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sehingga tidak melanjutkan rencana impor 1 juta ton beras tersebut.  

Ia mencatat berdasarkan prognosa neraca pangan nasional Jan–Mei 2021 yang disampaikan Kementan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI pada tanggal 15 Maret 2021, stok beras per Mei diprediksikan mencapai surplus 12,5 juta ton.

"Apalagi dari penjelasan Sekjen Kementan menjawab pertanyaan Ketua Komisi IV, bahwa dalam rakortas tidak disinggung adanya rencana impor beras. Manakala itu situasinya, dikhawatirkan ada yang memanfaatkan situasi tersebut," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Gesuri, Rabu (17/3).

Sutrisno mengatakan akar persoalan impor beras sesungguhnya ada pada rencana pemerintah memenuhi penyediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Sebab, lanjutnya, siapapun pemimpinnya menghadapi pandemi Covid – 19 yang berkepanjangan, CBP harus cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.

"Tetapi tidak dari impor akan lebih baik dipenuhi dari hasil petaninya sendiri yang sedang panen raya, sekaligus untuk membantu petani agar hasil panennya terserap dengan harga yang layak," ungkapnya.

Sementara itu, sikap tegas dilontarkan Kepala Bulog dalam RDP tersebut dimana Bulog tidak akan melaksanakan impor 1 juta ton beras. Trauma dengan beras disposal (turun mutu) dari 1,7 juta ton yang diimpor tahun tahun 2018 dan 2019 yang sampai saat ini masih tersisa di Gudang Bulog lebih dari 400 ribu ton. "Penyebabnya karena citra rasa beras impor tidak sesuai dengan selera masyarakat kita, sehingga sulit direspon pasar dengan baik," ungkapnya.

Dengan demikian, Sutrisno menekankan berdasarkan fakta–fakta di atas dan dengan memperhatikan rekomendasi Komisi IV DPR RI maka ia mendesak segera cabut rencana impor 1 juta ton beras untuk menggairahkan pasar dan membangkitkan kembali semangat para petani. 

Baca: Sekjen Hasto: Cinta Produk Lokal Jalan Politik Berdikari  

Selain itu, ia menambahkan agar Gabah Kering Giling (GKG) dengan kadar air 14 % yang menurut Kepala Bulog diterima dengan harga Rp. 5.300,-/kg benar-benar dinikmati petani.

"Sedangkan kebutuhan beras untuk CBP yang posisinya akan ditempatkan sebagai Iron Stok hendaknya dipenuhi dari hasil petani sendiri yang dihimpunPerum Bulog. KALAU ADA KEMAUAN PASTI BISA,“ pungkasnya.

Quote