Ikuti Kami

Data Jumlah Dokter Meninggal Akibat Covid Tak Sinkron

"Saya menyayangkan IDI itu merilis 100 dokter kita yang meninggal. Sedangkan saya dapat data dari BPPSDM (Kemenkes) itu, hanya 30".

Data Jumlah Dokter Meninggal Akibat Covid Tak Sinkron
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo mengungkapkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengenai dokter yang gugur akibat Covid-19 tidak sesuai dengan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca: Rahmad Minta IDI Fokus ke Covid, Bukan Ribut Soal KKI

"Saya menyayangkan IDI itu merilis 100 dokter kita yang meninggal. Sedangkan saya dapat data dari pemerintah, dari BPPSDM (Kemenkes) itu, hanya 30 yang meninggal (akibat) Covid-19 ini," kata Rahmad, dilansir dari alineaid, Selasa (8/9).

Karena itu, Rahmad mempertanyakan sikap IDI yang merilis 100 dokter gugur akibat Covid-19. Bahkan, politikus PDI Perjuangan itu meminta IDI dapat mengoreksi data tersebut.

"Jadi kalau memang salah mohon koreksi. Minta maaf saja ke masyarakat. Saya kira tidak ada salahnya jika dikoreksi," ujar Rahmad.

Ia menduga, terdapat kesalahan yang dilakukan oleh IDI dalam merumuskan data tersebut. Pasalnya, terdapat ketimpangan yang signifikan antara data IDI dengan Kemenkes.

"Perbedaan 30 sampai 100 ini banyak sekali. Jangan-jangan nama yang dirilis itu belum meninggal terus kadung dirilis ke media massa dan media sosial. Tentu kita berdoa untuk yang meninggal tetapi belum meninggal, ini jadi kontraproduktif," papar Rahmad.

Kendati demikian, Rahmad meminta IDI dapat berhati-hati dalam membuat riset dan merilis data. Pasalanya, data rilis itu berptensi akan membuat kegaduhan publik jika terdapat kesalahan

"Jadi saya harap agar IDI hati-hati karena setiap ucapan itu dapat buat keresahan," tegas Rahmad.

Baca: 'Sentil' PB IDI, Rahmad: Jangan Lebay Soal Data

"Saat ini dalam momentum bergotong royong untuk membuat nyaman, bersama-sama untuk kendalikan (Covid-19) baik pemerintah dan IDI sendiri," tutup dia.

Sebelumnya, IDI mencatat terdapat 100 dokter gugur akibat Covid-19. Jumlah itu didata IDI sejak awal pandemi coronavirus melanda Indonesia hingga Senin (31/8).

Namun BPSDM Kemenkes mempunyai data berbeda. Dari salinan dokumen yang didapat, total dokter gugur akibat Covid-19 hanya 30 orang. 

Rincian sebaran dokter gugur itu ialah Banten dua kasus, DKI Jakarta dua kasus. 

Kemudian Jawa Tengah empat kasus, Jawa Timur 10 kasus, Kalimantan Selatan satu kasus, Kalimantan Timur satu kasus, Sulawesi Selatan empat kasus, Sumatera Utara lima kasus, dan DIY satu kasus.

Quote