Ikuti Kami

Rahmad Minta IDI Fokus ke Covid, Bukan Ribut Soal KKI  

“Saya sangat menyayangkan sikap IDI yang terkesan kekanak-kanakan. Kita ini kan sedang berjuang melawan Covid-19".

Rahmad Minta IDI Fokus ke Covid, Bukan Ribut Soal KKI  
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmat Handoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmat Handoyo meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) fokus ke masalah Covid-19, bukan mengedepankan ego lembaga dan harga diri lembaga yang seharusnya tidak perlu.

Itu dikatakannya dalam rangka mengritik keras sikap IDI yang ngotot mempermasalahkan pelantikan anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). 

Baca: 'Sentil' PB IDI, Rahmad: Jangan Lebay Soal Data

“Saya sangat menyayangkan sikap IDI yang terkesan kekanak-kanakan. Kita ini kan sedang berjuang melawan Covid-19, ini momentum untuk saling bahu membahu mengkampanyekan protokol kesehatan, bukan malah mempersoalkan hal yang remeh temeh seperti soal administrasi, prosedural,” kata Rahmad Handoyo dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/8).

Politisi PDI Perjuangan ini bahkan mengatakan IDI yang selalu mempermasalahkan KKI justru terkesan  kehilangan sens of crisis pengendalian Covid-19. 

“Rakyat tidak butuh itu, rakyat justru butuh IDI bersama rakyat ikut mengendalikann Covid-19,” katanya.

Karena itu, legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini mendesak IDI agar segera menyudahi hiruk-pikuk tentang KKI. 

Dikatakan, masalah yang bukan substansi ini bisa diselesaikan dengan bijaksana dengan duduk bersama dan mengesampingkan ego sektoral dan ego organisasi.

“Nggak perlu saling ngotot. Masyarakat itu sudah capek  dan lelah membaca apa yang dipermasalahkan IDI. Rakyat tidak mau tahu apa itu KKI atau bagaimana prosedur pembentukannya. Yang dibutuhkan rakyat itu sekarang, bagaimana agar kita menang melawan Covid-19,” katanya.

Ditambahkan Rahmad Handoyo, IDI itu, sesuai tupoksinya semestinya menjadi garda terdepan dalam melawan Covid-19. Ditambahkan Rahmad, masyarakat justru menunggu gebrakan IDI dalam melawan Covidd-19, bukan justru mempersoalkan hal yang bukan substansi.

Baca: Rahmad Siap Gugat Akreditasi Rumah Sakit Oleh LSM Asing

“Sangat disayangkan jika soal ketersinggungan, soal ketidaknyamanan, dan masalah personal masih terus dipedebatkan. Ayolah, yang penting saat ini musuh  ada didepan mata tapi tidak kelihatan tapi mengancam  kehidupan, Mari semua pihak untuk bisa menahan diri, kasihan rakyat,” katanya.

Seperti diketahui, Ikatan Dokter Indonesia dkk berencana mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena menurut mereka ada dugaan penyelewengan wewenang oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam pemilihan anggota Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Mereka ingin Presiden Jokowi membuka dialog untuk membahas persoalan tersebut.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PB IDI Daeng Faqih usai menggelar jumpa pers.Jumpa pers dilakukan IDI bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Asosiasi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AFDOKGI), Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI), Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesia (MKKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI) di  Jakarta Pusat, Senin (24/8).

Quote