Ikuti Kami

Diah Tegaskan Perempuan Miliki Peran Penting Dalam Pengambilan Keputusan Politik

Diah mengharapkan keterlibatan perempuan di kursi DPR bisa mencapai 50%. 

Diah Tegaskan Perempuan Miliki Peran Penting Dalam Pengambilan Keputusan Politik
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka mengungkapkan saat ini jumlah perempuan di kursi DPR baru sekitar berkisar 20%-21%. 

Padahal, menurutnya peran perempuan dalam pengambilan keputusan politik sangatlah penting.

Diah pun mengharapkan keterlibatan perempuan di kursi DPR bisa mencapai 50%. 

Baca: Strategi Kebudayaan Penting untuk Tumbuhkan Ekonomi

Diah menambahkan, jumlah wakil DPR perempuan bisa menjadi lebih banyak lagi dengan adanya pemilu yang jujur dan adil di 2024 mendatang.

"Perempuan mendapat pendidikan dari perjuangan, politik juga dari perjuangan. Di DPR perempuan hanya 20-21%, kita ingin 50-50. Saya lihat pertanyaan yang seiring waktu sudah dijawab sendiri oleh jaman bahwa perempuan bisa memimpin atau tidak," ujar Diah dalam Top Women Fest CNBC Indonesia, Sabtu (25/3).

Diah mengungkapkan, peran perempuan dalam pengambilan keputusan di kursi politik sangat berbeda berbeda dari laki-laki. Contohnya saja, perhatian perempuan dalam membahas suatu isu akan lebih teliti, lebih ingin belajar, dan lebih berproses.

Adapun tantangan yang dihadapi perempuan dalam politik adalah biasanya seringkali dipertanyakan terkait kapabilitasnya. Untuk itu, menurutnya perempuan harus lebih membuktikan, dan harus lebih bekerja keras daripada pria.

Baca; Selly Adukan Dugaan Kasus Penyunatan Dana Bansos ke Risma

Diah mencontohkan seperti Komisi VIII yang memperjuangkan UU Pidana Kekerasan Seksual, UU Pidana Kesejahteraan Ibu dan Anak, hingga UU Pekerja Rumah Tangga, adanya wakil DPR perempuan harus memiliki usaha yang lebih menjelaskan perspektif legislasi dari perempuan kepada wakil DPR pria.

"Ini contoh sederhana legislasi sendiri dalam proses pengambilan UU perspektif perempuan dan laki-laki berbeda. Tidak hanya isu perempuan, juga isu maskulin seperti perang yang juga butuh perspektif perempuan, dan isu lingkungan juga," jelasnya.

Untuk itu, Diah berharap jaringan perempuan di segala lingkungan politik dapat saling bekerja sama untuk terus membantu dan mendukung.

Quote