Ikuti Kami

Selly Adukan Dugaan Kasus Penyunatan Dana Bansos ke Risma

Selly menyebutkan, pada saat penyaluran bansos beberapa bulan lalu terjadi penyimpangan yang signifikan.

Selly Adukan Dugaan Kasus Penyunatan Dana Bansos ke Risma
Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina mengadukan dugaan kasus penyunatan dana bantuan sosial (bansos) di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 

Wakil rakyat dari Dapil 8 Jawa Barat (Cirebon dan Indramayu) itu menyebutkan, pada saat penyaluran bansos beberapa bulan lalu terjadi penyimpangan yang signifikan.

Baca: Selly Beberkan Salah Satu Penyebab Bengkaknya Biaya Haji

"Banyak sekali penyimpangan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Bukan hanya di daerah pemilihan Jawa Barat, tapi mungkin se-Indonesia. Dan mungkin ini adalah yang terburuk yang kita pernah rasakan," imbuhnya.

Selly menambahkan, perubahan penyalur bansos dari semula bank negara menjadi oleh PT Pos semula dalam rangka perbaikan. Namun ternyata ada pula ulah culas dari oknum di PT Pos.

"PT Pos menurut kami sudah melakukan yang terbaik. Tetapi upaya-upaya yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, massif dan terkoordinir ini dilakukan oleh oknum," tuturnya.

Menurut politisi PDI Perjuangan itu, Kemensos RI harus segera menindaklanjuti kasus penyunatan yang diduga kuat oleh oknum dari PT Pos.

Baca: BMI Sulut Salurkan Bantuan ke Korban Banjir & Tanah Longsor

"Kalau tidak, maka penyimpangan yang terjadi di beberapa daerah ini akan terjadi juga di daerah lainnya," kata Selly.

Ia lantas menjelaskan kasus penyimpangan bansos di Mundu, Kabupaten Cirebon. Saat itu Selly langsung sidak ke Kantor Pos Cirebon, kemudian Sekretaris Ditjen Dayasos Kemensos RI, Beni Sujanto menindaklanjuti temuan tersebut.

"Pak Beni langsung melakukan asessment di lapangan dan langsung membuat berita acara dengan aparat kepolisian Polres Cirebon Kota, dan melakukan advokasi di lapangan, ternyata oknum PT Pos juga melakukan penyimpangan," terangnya.

Quote