Ikuti Kami

Tok! DPR Setuju Pemerintah Gunakan ‘Sisa Anggaran’ untuk Biayai Defisit APBN

Dalam rapat ini DPR menyetujui tentang pembahasan laporan dan prognosis tersebut.

Tok! DPR Setuju Pemerintah Gunakan ‘Sisa Anggaran’ untuk Biayai Defisit APBN
Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah.

Jakarta, Gesuri.id - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui permintaan pemerintah untuk menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp 85,6 triliun. 

Anggaran tersebut akan digunakan untuk membiayai defisit APBN 2025.

Baca: Koster Minta Dukungan DPR RI agar Daerah Wisata Dapat Insentif

Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja yang membahas tentang Laporan dan Pengesahan Hasil Pembahasan Panitia Kerja Perumus Kesimpulan dalam rangka Pembahasan Laporan Realisasi Semester I dan Prognosis Semester I Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2025 di Gedung DPR pada Kamis (3/7/2025).

Dalam rapat ini DPR menyetujui tentang pembahasan laporan dan prognosis tersebut. Termasuk permintaan pemerintah untuk menggunakan SAL agar bisa digunakan membiayai defisit. 

"Baiklah Bapak Ibu, apakah kesimpulan yang disampaikan sudah disetujui?” ucap Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah di Gedung DPR pada Kamis (3/7/2025).

“Setuju,” sambut peserta rapat.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan SAL sebesar Rp 85,6 triliun akan digunakan untuk penurunan penerbitan SBN, pemenuhan kewajiban pemerintah/belanja prioritas, dan pembiayaan defisit.

Baca: Yudha Gelar Reses di Desa Haurpanggung

“Nanti tergantung dari defisitnya yang akan terjadi, tetapi paling tidak sudah mendapat persetujuan sehingga kami bisa punya pilihan (dalam mengelola anggaran),” terang Sri Mulyani. 

Pada semester I-2025 APBN, mengalami defisit sebesar Rp 204,24 triliun. Adapun realisasi pendapatan negara sebesar Rp 1.201,7 triliun dan belanja negara mencapai Rp 1.406,03 triliun. Bila diukur berdasarkan rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), maka rasio defisit sebesar 0,84% dari PDB.

“Semuanya akan kami lihat di semester II-2025, prognosa dari belanja dan pendapatan akan terus kami monitor,” ucap Sri Mulyani.

Quote