Ikuti Kami

DPR RI Janji Kunci Harga Gas Industri Pupuk

Komitmen tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja ke pabrik PT Petrokimia Gresik (PG)

DPR RI Janji Kunci Harga Gas Industri Pupuk
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty.

Jakarta, Gesuri.id - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang membidangi Perindustrian, UMKM, Ekonomi Kreatif, Pariwisata, dan Sarana Publikasi menegaskan komitmennya untuk mematok harga gas industri pupuk pada angka 6,5 Dollar AS per MBBTU. 

Komitmen tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja ke pabrik PT Petrokimia Gresik (PG), sekaligus memastikan keberlanjutan pasokan gas bagi kebutuhan produksi pupuk nasional.

“Gas selalu menjadi masalah utama di setiap industri. Kami akan mendorong Petrokimia Gresik mengamankan pasokan gasnya,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, Senin (24/11).

Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan

Selain menyoroti persoalan pasokan energi, Evita juga mengapresiasi peningkatan alokasi pupuk bersubsidi yang dinilai mampu mengatasi dinamika kelangkaan yang sebelumnya sering terjadi di sejumlah daerah.

“Sekarang pemerintah telah menambah alokasi pupuk bersubsidi menjadi 9,55 juta ton di tahun 2025. Kelangkaan pupuk yang biasanya ada di daerah-daerah sekarang sudah berkurang karena alokasi dari pupuk bersubsidi ini sudah ditingkatkan,” ungkap Evita.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga ketersediaan pupuk khususnya di masa musim tanam. Menurutnya, pupuk merupakan kebutuhan vital dalam mencapai swasembada pangan nasional. 

“Saat ini lagi musim tanam, itu yang saya ingatkan jangan sampai kekurangan stok di gudang. Harus dipastikan ada, karena pupuk pada musim tanam akan fatal akibatnya bagi petani kita,” imbuhnya.

Baca: Mengenal Sosok Ganjar Pranowo. Keluarga, Tempat Bersandar

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Majus Luther Sirait, menambahkan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai transformasi terkait tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi, termasuk penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar 20 persen. 

“Saat ini sejumlah daerah memasuki musim hujan, dan petani mulai menanam. Kami sudah menyiapkan stok pupuk bersubsidi yang cukup di gudang-gudang tingkat kabupaten/kota seluruh Indonesia, dan siap ditebus oleh petani,” urainya.

Petrokimia Gresik disebut memiliki peran besar dalam menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi seperti Urea, NPK, dan ZA yang menjadi penopang produktivitas sektor pertanian. Hingga 20 November 2025, PG mencatat stok pupuk nasional sebanyak 299.369 ton, terdiri atas Urea 26.519 ton, NPK Phonska 224.417 ton, pupuk organik 42.938 ton, dan ZA 5.496 ton. Stok tersebut disebut cukup untuk memenuhi kebutuhan petani selama tiga pekan ke depan,” pungkasnya.

Quote