Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, menyuarakan kritik terhadap kebijakan ganjil genap yang selama ini diterapkan sebagai solusi mengatasi kemacetan di Ibu Kota.
Menurutnya, sistem ini belum menyentuh akar permasalahan dan hanya menjadi upaya 'tambal sulam' yang tidak efektif dalam jangka panjang.
Baca: Ganjar Ingatkan Tak Boleh Ada Matahari Kembar
"Kita tidak bisa terus bertumpu dengan 'kebijakan tambal sulam'. Permasalahan kemacetan Jakarta adalah soal struktural, bukan sekedar teknis rekayasa lalu lintas," kata Rio dikutip dari Antara.
Rio menyoroti inkonsistensi kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang di satu sisi menggulirkan wacana penerapan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP), namun di sisi lain masih mengandalkan ganjil genap sebagai andalan pengendalian lalu lintas.
"Kita patut bertanya, di mana rancangan kebijakan menyeluruh yang bisa menjadi panduan jangka panjang, bukan sekedar respons jangka pendek," ujarnya.
Lebih lanjut, Rio menilai ganjil genap hanya memberikan dampak jangka pendek dan tidak menyelesaikan permasalahan inti dari kemacetan.
Baca: Ganjar Ungkap Hal Ini Akan Usulan Solo Jadi Kota Istimewa
Ia mengungkapkan kebijakan ini bahkan mendorong masyarakat yang mampu secara finansial untuk membeli kendaraan tambahan agar bisa tetap leluasa beraktivitas.
"Ini banyak sekali temuan ini di Jakarta. Artinya, ganjil-genap justru berpotensi menciptakan kontradiksi yang maksudnya ingin mengurangi mobil tapi malah menambah kendaraan baru," katanya.