Ikuti Kami

Emi Minta Pemda TTS Lebih Gercep Tangani Korban Bencana

Emi meminta Pemerintah Daerah Timor Tegah Selatan (TTS)  untuk tanggap dan mengerti kondisi korban banjir. 

Emi Minta Pemda TTS Lebih Gercep Tangani Korban Bencana
Ketua DPRD Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Emilia Nomleni.

TTS, Gesuri.id - Ketua DPRD Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Emilia Nomleni meminta Pemerintah Daerah Timor Tegah Selatan (TTS)  untuk tanggap dan mengerti kondisi korban banjir. 

Para korban banjir tidak bisa diperlakukan sama, karena di antara para korban ada anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, lansia dan penyandang distabilitas.

Dalam situasi seperti ini saya tidak ingin berdebat atau saling menyalahkan satu sama lain. Tapi saya hanya minta Pemda TTS untuk tanggap dan mengerti kebutuhan para korban banjir," kata Emi di Kupang, Sabtu (17/4).

Baca: Mensos Risma Ingin Buat Rumah Tahan Gempa & Banjir

Dirinya memberikan apresiasi yang tinggi kepada TNI-POLRI dan berbagai kelompok masyarakat yang dengan kerelaan hati telah membantu para korban banjir di Desa Bena. 

Seharusnya pemerintah daerah dengan SDM yang lebih lengkap, dengan fasilitas yang lebih lengkap dan anggaran yang dimiliki harusnya bisa berbuat lebih. 

"Yang saya lihat di lapangan bantuan dari berbagai kelompok masyarakat begitu banyak. Kehadiran TNI-POLRI membantu para korban banjir juga sangat luar biasa. Ini yang kita apresiasi. Pemerintah daerah seharusnya bisa berbuat lebih karena mereka punya SDM, punya fasilitas dan punya anggaran. Tapi yang kita lihat di lapangan justru bantuan dari kelompok masyarakat yang lebih," ujarnya.

Untuk mencegah meluapnya air dari kali Noelmina, dalam pokirnya, Emi telah mengusulkan pemasang Bronjong dari desa Linamnutu hingga ke Bena. Saat ini pokir tersebut berstatus telaah SKPD. 

Baca: Ansy Kembali Salurkan Bantuan Untuk Korban Bencana NTT

Emi mengatakan, dirinya rasional melihat banyaknya kali yang harus dilakukan normalisasi dan pemasangan bronjong dengan anggaran yang tersedia.

Oleh sebab itu, secara bertahap dirinya akan mendorong alokasi anggaran untuk melakukan normalisasi dan pemasangan bronjong di daerah yang rawan banjir dan longsor untuk melindungi pemukiman, area persawahan dan fasilitas umum pemerintahan.

"Kalau mau kerja satu kali tentunya anggaran kita tidak cukup. Oleh sebab itu perlu dibuat skala prioritas untuk menentukan mana yang kita dahulukan untuk dilakukan normalisasi dan pemasangan bronjong. Untuk Desa Linamnutu dan Bena sudah saya usulkan dalam pokir tahun ini," jelasnya.

Quote