Ikuti Kami

Ganjar Minta Lab Kerja 24 Jam, Tiga Daerah Zona Merah

Ganjar: PCR test itu bisa dilakukan dalam satu hari. Jika laboratorium tidak bisa melakukannya, maka tidak usah.

Ganjar Minta Lab Kerja 24 Jam, Tiga Daerah Zona Merah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar seluruh laboratorium pemeriksaan hasil tes Covid-19 untuk siap bekerja lebih keras lagi.

"On 24 jam. Sehingga PCR (polymerase chain reaction) test itu bisa dilakukan tidak dalam waktu 2-3 hari, tapi bisa satu hari. Jika laboratorium tidak bisa melakukannya sehari, maka tidak usah," tegas Ganjar Pranowo, Rabu (17/6).

Baca: Biaya Tes PCR & Rapid Mahal, Jangan Ada Yang Aji Mumpung

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, Jateng masih minim menggelar tes swab. Sampai saat ini baru menggelar 29.000 swab. Sedangkan delapan laboratorium di Jateng yang mampu melakukan pemeriksaan tes swab dengan total kemampuan 1.300 sampel per hari.

"Setiap harinya labfor kita itu memeriksa 900-1.000 tes per hari. Targetnya 1.300 per hari. Jadi kita yakin bisa mengerjakan uji sampel swab mencapai 120 ribu hingga Juli nanti," ujarnya.

Pelaksanaan rapid test secara masif, nantinya dilakukan di lokasi yang punya potensi penularan tinggi untuk melacak orang yang reaktif tertular Covid-19.

"Jika reaktif langsung diminta untuk swab, sedangkan PDP (pasien dalam pengawasan) sudah pasti dirawat di rumah sakit. Karena secara klinis sudah punya gejala pneumonia, infeksi saluran pernapasan dengan penyakit penyerta lainnya," katanya.

Sedangkan pelaksanaan tes swab digelar jika ditemukan PDP yang melakukan kontak erat maupun kontak dekat dengan keluarga maupun orang sekitarnya.

"Jadi ODP PDP sedikit pelaksanaan tes tidak banyak. Sebab kita pola tersistematis dan terstruktur. Kita pakai pola siapa yang PDP dites swab, siapa yang kontak erat sama PDP juga akan dites swab," jelasnya.

Agar dapat memutus mata rantai Covid-19, pihaknya optimistis mampu mencapai target menggelar 30.800 rapid test di tiap kabupaten dan kota.

"Kita inginnya bisa targetkan rapid test di kabupaten dan kota sebanyak 30.800 orang. Persediaan VTM dan reagen PCR sudah cukup dan telah didistribusikan," tegasnya.

Hingga kini, terdapat tiga daerah di Jateng, yakni Kabupaten Demak, Kota Semarang, dan Kabupaten Magelang masuk zona merah kasus Covid-19. Karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan melayangkan surat kepada tiga kepala daerah itu agar memerhatikan kasus itu.

“Demak, Kota Semarang, Kabupaten Magelang itu merah. Tolong semuanya dikencengin lagi (tracing). Kemarin kita lihat CFD kan banyak banget itu,masih ada banyak orang. Mengerikan (padat). Tolong jangan,” tegas Ganjar Pranowo.

Baca: Inovasi Tes PCR Diproduksi Massal Paling Lambat Awal Juni

Dia mengaku melihat sendiri suasana CFD di Simpang Lima Kota Semarang yang ramai dan seolah ada even. Hal itu menurutnya tidak bagus. Oleh karena itu apa yang sudah dilakukan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi telah lakukan tracing ketat hingga rapid test yang banyak. Maka jangan sampai nanti masyarakat tertular karena masalah kerumunan tak terkendali itu.

Dari evaluasi, pihaknya membagi ada tiga daerah, kabupaten dan kota yang memang petanya merah, kuning dan hijau. Pihaknya akan mengirimkan surat kepada bupati, dan wali kota agar berhati-hati.

Selain itu untuk daerah di Banyumas dan Wonosobo saat ini memasuki zona kuning mendekati hijau. Sedangkan kota lain di Jateng masih kuning semua. Dari tempat-tempat itulah, Ganjar meminta semua untuk hati-hati.

Pihaknya menegaskan agar kabupaten dan kota untuk melakukan tracing yang lebih giat, serta memperbanyak surveilans. Sehingga akan tahu seberapa banyak yang tertular virus corona.

Dalam surat itu akan ditegaskan agar tidak ada lagi kerumunan, dan dilakukan pembatasan kegiatan masyarakat sehingga pengawasan ketat bisa dilakukan.

Quote