Jakarta, Gesuri.id - Pada Senin (16/7) BPS mengumumkan tingkat kemiskinan di Tanah Air 9,82 persen. Ini merupakan yang pertama dalam sejarah, tingkat kemiskinan Indonesia berada di bawah 10 persen.
Baca: Gubernur Zaman Now dan Sinergi PengentasanKemiskinan
Pegiat sosial media Ulin Yusron yang didapuk sebagai Dewan Penasihat Kelompok Relawan Teman Jokowi mengungkapkan beberapa alasan dirinya dan kawan-kawan konsisten mendukung Jokowi adalah, karena Jokowi terbukti sebagai pemimpin yang 'bisa bekerja'. "Angka kemiskinan hari ini turun menjadi satu digit, selama ini kan dua digit. Ini baru satu dari banyak bukti Jokowi bisa bekerja," ujar dia, Senin.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mencatat fenomena ini belum pernah terjadi sebelum di era kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Dulu Pak Harto 11 persen mendekati 10 persen. Lalu terjadi krisis naik jadi 24 persen. Kemudian sampai presiden Pak Yudhoyono di mana saya jadi menteri keuangan juga menurun pada level mendekati 11 persen juga," ucap dia.
Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan terus berusaha menekan angka kemiskinan di Indonesia. "Jadi kita tidak berhenti di situ, ingin menurunkan (kemiskinan) lebih lanjut. Masalah pemerataan juga lebih bagus.
Trennya menurun jadi 0,389. Sudah dibawah 0,39 atau 0,4 sebelumnya. Jadi Indonesia sudah menuju ke arah yang benar dan akan terus menerus memperbaiki," kata Sri Mulyani.
Baca: Menyongsong Indonesia Emas 2045 Tanpa Gizi Buruk
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami titik terendah dalam hal persentase kemiskinan sejak tahun 1999, yakni sebesar 9,82 persen pada Maret 2018.
Dengan persentase kemiskinan 9,82 persen, jumlah penduduk miskin atau yang pengeluaran per kapita tiap bulan di bawah garis kemiskinan mencapai 25,95 juta orang.
