Ikuti Kami

Hasto Dukung Tito Ciptakan Alam Demokraksi yang Sehat

Hasto membeberkan jika poin penting yang menjadi sorotan pemerintah adalah demokrasi berbiaya mahal.

Hasto Dukung Tito Ciptakan Alam Demokraksi yang Sehat
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Jakarta, Gesuri.id – PDI Perjuangan mendukung langkah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menciptakan alam demokrasi yang sehat di Indonesia.

"Kami membangun silaturrahim dan komunikasi politik. Tidak hanya pada persoalan bangsa dan negara, tetapi juga bagaimana design penataan sistem politik ke depan yang menempatkan rakyat sebagai sumber kedaulatan kekuasaan politik itu," ujar Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai diskusi tertutup dengan sembilan sekretaris jenderal (Sekjen) partai politik yang lolos parlementary treshold itu dikatakannya membahas sejumlah agenda besar untuk memperbaiki sistem demokrasi dalam negeri di Jakarta, Rabu (8/1).

Baca: Presiden: Pencegahan kekerasan Terhadap Anak Diutamakan

"Sekjen partai politik yang hadir menyatakan komitmen yang sama. Ini dialog yang konstruktif, positif bagi ruang lingkup tugas pokok dan fungsi Mendagri. Dan ini merupakan langkah awal yang sangat baik," kata dia.

Hasto membeberkan jika poin penting yang menjadi sorotan pemerintah adalah demokrasi berbiaya mahal, maka fenomena tersebut bisa lebih ditekan, agar iklim politik dalam negeri lebih praktis dan efisien.

"Kami hanya membahas bagaimana agar demokrasi yang seringkali berbiaya mahal menciptakan potensi konflik bisa diatasi bersama-sama. Di situlah setiap partai menyampaikan gagasan terbaik," tuturnya.

Kendati demikian, menurut Hasto seluruh kebijakan politik yang terkait dengan perubahan sejumlah sistem, akan tetap melewati proses legislatif. Namun, setidaknya Mendagri telah memiliki langkah konkret.

"Meski kebijakan politik itu nanti berada di dalam forum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Tetapi dalam dialog ini merupakan langkah terobosan," ucapnya.

Baca: Koster Tak Setuju Jika Tito Kirim Kepala Daerah ke Singapura

Namun, kata Hasto dalam pertemuan siang tadi belum membuka pembahasan untuk perubahan Undang-undang (UU) Pemilu. Dikatakannya, semua aturan mengenai pesta demokrasi, setiap lini harus bersinergi, baik dari tingkat daerah maupun pusat.

"Belum mambahas UU Pilkada. Kami hanya membahas bagaimana namanya UU Pemilu, Pilkada semuanya harus satu napas dengan upaya menghadirkan demokrasi untuk rakyat agar tidak ada kejenuhan dalam demokrasi," tuturnya.

Quote