Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengakui jika event Semarges berhasil menggeliatkan perekonomian kota.
Baca: Tim Gubernur Anies Diminta Jangan Gerogoti APBD
Terlebih, lanjutnya, Semargres semakin dikenal masyarakat karena juga mencakup traksaksi di pasar dan pedagang ritel tidak hanya mall dan pusat perbelanjaan saja.
Tercatat, transaksi Semargres kali ini mencapai Rp. 308 miliar tumbuh dari pelaksanaan Semargres sebelumnya di tahun 2019 yang hanya Rp. 137 miliar.
"Dari pencapaian transaksi ini, menandakan bahwa optimisme menggeliatnya perekonomian kota Semarang akan terus ada. Kami yakin bahwa perekonomian Semarang akan terus bergairah menjadikan Semarang menjadi semakin hebat," ungkap Hendi, sapaan akrab Hendrar Pribadi di malam penutupan Semargres yang digelar di Awann Sewu Hotel, Selasa (30/11).
Event wisata belanja Semarang Great Sale (Semargres) 2021 berhasil membukukan traksaksi total sebesar Rp. 308 miliar.
Pesta wisata belanja yang digelar selama sebulan penuh ini berhasil mencatat total transaksi yang cukup fantastis. Apalagi digelar di tengah era pandemi yang masih berkecamuk.
Alhasil, Kadin Kota Semarang sebagai penyelenggara, sukses menggelar ajang Semargres kesebelas ini. Ya, sejak digelar 28 Oktober dan berakhir 28 November ini, sebanyak 453 ribu ekupon berhasil ditransaksikan.
Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara juga cukup kaget dengan total transaksi Semargres 2021.
"Saya mengira transaksi tahun ini menurun karena pandemi, namun malah meningkat," ungkapnya.
Baca: Megawati Instruksikan Seluruh Kader Waspadai Varian Omicron
Menurut Arnaz, kesukesan Semargres yang diselenggarakan setiap tahun bukan perkara mudah, apalagi saat ini masih dalam keterbatasan karena pandemi. Namun, berkat rasa optimistis dari para pengusaha untuk ikut menyemarakkan event Semargres, ia mulai merangkul pengusaha untuk ikut serta dalam event tersebut.
Total ada sebanyak 1.350 tenant mengikuti kegiatan Semargres ini. Di antaranya para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Kota Semarang bersama asosiasi usaha lainnya seperti PHRI, APRINDO, APPS, APPBI serta sejumlah UMKM, pedagang kaki lima. Dilansir dari semarangkotagoid.