Ikuti Kami

Hendi Siap Beri Sanksi Sopir Trans Semarang yang Ugal-Ugalan

Aksi pengemudi Trans Semarang yang tidak taat akan aturan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Hendi Siap Beri Sanksi Sopir Trans Semarang yang Ugal-Ugalan
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Foto: kompas.com.

Semarang, Gesuri.id - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi siap memberikan sanksi yang tegas ke pengemudi Trans Semarang yang melanggar rambu lalu lintas.

Karena menurut Hendi, aksi pengemudi Trans Semarang yang tidak taat akan aturan berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Baca: Ini Jurus Hendi Lebih Dekat dengan Masyarakat

"Mesti ada pembinaan yang sering dan rutin dari pengelola untuk mengingatkan para driver (sopir). Kalau perlu ditindak tegas. Peringatan enggak bisa, keluarin aja, karena mereka itu kan sudah dibikin dari awal untuk melayani dengan baik," tegas pria yang akrab disapa Hendi itu.

Selain perilaku sopir, kondisi armada bus juga mesti diperhatikan dan layak beroperasi. Bahkan, dia langsung menegur pengelola BRT Trans Semarang karena mendapati bus yang tengah membawa penumpang justru mengeluarkan asap hitam.

"Saya masih mendapati BRT knalpotnya mengeluarkan asap item. Saya juga pernah merasakan di belakang BRT kok hitam sekali (asapnya), catat nomor lambungnya, telefon ke pengelola," ungkapnya.

"Karena itu adalah sifatnya adalah pelayanan jasa kepada masyarakat yang harus diperbaiki, ditingkatkan. Supaya masyarakat semakin nyaman dengan kehadiran BRT di Kota Semarang," lugasnya.

Politikus PDI Perjuangan itu juga mengapresiasi beroperasinya dua vending machine untuk meningkatkan transaksi nontunai. Terlebih, dengan memanfaatkan layanan baru itu penumpang akan mendapatkan potongan biaya tarif perjalanan yang sangat besar.

"Sejak 26 September sampai 30 Oktober cuma Rp10 (tarif BRT Trans Semarang menggunakan vending machine). Makanya ini peluang bagi masyarakat untuk semakin menyenangi dan menikmati memakai BRT," ujarnya.

Baca: 'Injury Time' Hendi dan Ita Siap Ikuti Pilkada 2020

Sementara itu, Head of Sales Go-Pay, Arno Tse, menyampaikan, untuk tahap pertama ini baru disediakan dua vending machine. Pemasangan alat tersebut sekaligus bertujuan mendukung upaya Kota Semarang menjadi smart city.

"Selain untuk BRT, layanan Go-Pay ini juga bisa untuk pembayaran non-tunai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Selain itu, bagi pedagang kecil atau UMKM yang jumlahnya mencapai sekira 10.000, kita berikan dukungan itu," pugkasnya.

Quote