Ikuti Kami

Ikravany Ragukan Pemkot Depok Baca Hasil Survei Setara 

Menurutnya masih banyak indikator yang menyebabkan Depok menjadi kota dengan penilaian terendah untuk kota yang toleran.

Ikravany Ragukan Pemkot Depok Baca Hasil Survei Setara 
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Depok Ikravany Hilman.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Depok Ikravany Hilman menyebutkan masih banyak indikator-indikantor yang menjadikan penilaian toleransi di Depok rendah.

Meski Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membantah hasil survei yang dilakukan oleh Setara Institute, dirinya ragu jika pemerintah sudah membaca secara keseluruhan hasil penelitian tersebut.

"Saya ragu apakah Pemkot Depok sudah membaca hasil penelitiannya atau belum" tuturnya, Selasa (5/4).

Baca: Anton Ungkap Keprihatinan Sikapi Laporan Setara Institute

Pria yang menjabat sebagai anggota Komisi A DPRD Kota Depok itu menilai, penelitian tersebut dilakukan karena pada dasarnya bangsa Indonesia itu toleran.

"Sehingga penelitian yang dilakukan tersebut untuk penilaian kota toleran, dan Depok menjadi kota terendah," ujarnya.

Menurutnya masih banyak indikator yang menyebabkan Depok menjadi kota dengan penilaian terendah untuk kota yang toleran.

"Karena yang dilihat bukanlah berapa banyak konflik antara umat bergama, tetapi seberapa kuat kebijakan pemerintah, tindakan di level komunitas, untuk menjaga dan mendorong toleransi ini," jelasnya.

Ikravany menyebut salah satu contohnya, Depok merupakan kota yang mayoritas muslim yang banyak ditumbuhi perumahan-perumahan homogen khusus muslim.

"Sehingga hal ini malah memperkuat homogenitas bukan malah mendorong heterogenitas, atau mendorong komunikasi antarumat beragama, karena toleransi akan muncul karena interaksi," terangnya.

Contoh lain, dirinya menjabarkan dalam mengatasi pandemi Covid-19 Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta untuk mengkhatamkan Al-Qur'an.

Baca: HTA Ingatkan Pemkot Depok, Jangan Baper!

Baginya hal itu bukan tidak baik, tetapi alangkah lebih baiknya jika hal tersebut juga diterapkan untuk seluruh agama.

"Bukan saya melarang, tetapi kenapa sebagai pemerintah bukan mengajak seluruh ASN berdoa dan membaca kitab sucinya masing-masing," ungkapnya.

Selain itu, dia juga menyinggung terkait Perda Religius yang ada di Kota Depok.

"Menurut saya masih banyak hal-hal yang perlu dibenahi, sehingga membuat penilaian kita rendah. Tentunya hal ini harus dievaluasi bersama," tandasnya.

sumber: jpnn

Quote