Ikuti Kami

Ini Bedanya Rencana Pindah Ibu Kota Jokowi Dengan Soekarno

Soekarno dikabarkan memilih Kalimantan Tengah sebagai tempat untuk dijadikan ibukota baru.

Ini Bedanya Rencana Pindah Ibu Kota Jokowi Dengan Soekarno
Ilustrasi. Bung Karno dan Presiden Jokowi.

Jakarta, Gesuri.id - Wacana pemindahan ibu kota negara memang bukan merupakan hal yang baru di era pemerintahan Jokowi ini. Namun itu sudah digaungkan sejak pemerintahan Presiden pertama RI, Bung Karno.

Meski terlihat sama, namun tentunya tetap saja ada perbedaannya rencana pemindahan ibu kota antara kedua kepala negara tersebut.  

Baca: Ibukota Baru Kaltim, Bakal Seperti Putrajaya Malaysia

Baru-baru ini, usai menyebut Pulau Kalimantan sebagai tempat calon ibukota baru, posisi pun kian mengerucut. Menurut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil, Kalimantan Timur lah yang terpilih sebagai provinsi yang akan menjadi ibukota baru negeri ini.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen, menyebut pemindahan Ibukota Negara bukan hal yang muncul tiba-tiba. 

"Pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, pemindahan Ibukota Negara indonesia sudah pernah dilontarkan dan spesifik," kata Silaen kepada media di Jakarta, Jumat (23/8), seperti dikutip dari rmol.id.

Bedanya, saat itu Soekarno dikabarkan memilih Kalimantan Tengah sebagai tempat untuk dijadikan ibukota baru Indonesia. Soal ini, menurut Silaen, memang masih harus dikaji fakta sejarahnya dari saksi-saksi hidup yang mengetahui maksud dan tujuan presiden pertama Republik Indonesia itu. 

Sementara, meski belum disebut Jokowi secara langsung, ibukota baru Indonesia nanti bakal berada di Kalimantan Timur. Terpilihnya Kalimantan karena relatif aman dari ancaman gempa.

Selain itu, Kalimantan dinilai letaknya cukup strategis karena berada di tengah wilayah Indonesia. Harapannya, bisa mendorong tumbuhnya pusat-pusat perekonomian baru di luar Jakarta.

Nah, Silaen kini melihat ada "benturan" soal pemilihan provinsi antara Jokowi dengan sang founding father, Soekarno.

"Founding father Indonesia sudah menyampaikan letak ibukota negara itu di Kalimantan Tengah. Ini perlu didalami agar kita dapat menangkap esensi dari maksud Presiden Soekarno itu," lanjut alumni LEMHANAS Pemuda I 2009 itu.

Dia menambahkan,"Jika bukan Kalimantan Tengah yang jadi letak ibukota negara ini apakah mendiang presiden Soekarno ikhlas di alam kuburnya? Ini bukan mistik, tapi juga harus dipertimbangkan dengan baik. Apalagi secara budaya Indonesia masih percaya hal-hal beginian."

Baca: Kaltim Lokasi Ibu Kota Baru, PDI Perjuangan Dukung Penuh

"Ini penting dari sisi budaya leluhur Indonesia. Artinya apa yang melatarbelakangi pemikiran Presiden Soekarno sampai-sampai dia dengan lugas dan tegas mengatakan tempat ibukota baru Indonesia itu dipindah ke provinsi Kalimantan Tengah," beber Silaen lagi.

Pemindahan ibukota kini sudah mendekati kenyataan. Ini perlu diapresiasi dalam rangka pemerataan pertumbuhan ekonomi. Namun, tetap harus ditelaah lebih dalam lagi, kenapa Soekarno memilih Kalimatan Tengah sementara Jokowi katanya ingin ke Kalimantan Timur.

"Pemindahan Ibukota Negara Indonesia itu bagian dari sejarah yang harus dilihat dari berbagai sisi secara holistik. Termasuk perkataan the founding father soal letak pemindahan Ibukota Negara Indonesia," tutup Silaen.

Quote