Ikuti Kami

Ipuk Minta BPS Banyuwangi Mulai Laksanakan Regsosek

Data yang dihasilkan nantinya akan menjadi acuan penting dalam penetrasi berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Ipuk Minta BPS Banyuwangi Mulai Laksanakan Regsosek
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

Banyuwangi, Gesuri.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi mulai melaksanakan pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) pada pertengahan Oktober mendatang.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengemukakan data yang dihasilkan nantinya akan menjadi acuan penting dalam penetrasi berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

"Pendataan ini kami tunggu. Kami sangat mengharapkan ada data baru lebih riil sebagai acuan dalam program-program," ujar Bupati Ipuk di Banyuwangi, Rabu (28/9).

Baca: Ipuk Ajak BPN Banyuwangi Perkuat Sinergitas

Ia berharap pendataan Regsosek oleh BPS nantinya bisa memotret keadaan sesungguhnya yang ada di tengah masyarakat sehingga nantinya dihasilkan data akurat.

Ipuk menjelaskan data itu nantinya menjadi acuan dalam menentukan penyaluran program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu data harus akurat sehingga nanti program yang dicanangkan bisa tepat sasaran dan terarah.

Selama ini, lanjut dia, Banyuwangi selalu melakukan verifikasi dan evaluasi terhadap Data Terpadu Kesejahteraan Sosisl (DTKS). Namun demikian, masih ada keluhan di tengah masyarakat tentang adanya warga tidak mampu yang belum tersentuh.

Sementara itu, Kepala BPS Banyuwangi Joko Santoso mengatakan pendataan awal ini akan dimulai pada pertengahan Oktober 2022.

Baca: Bambang Tegaskan Petani adalah Penegak Bangsa

"Pada September-Oktober ini, kami melakukan pelatihan instruktur dan para petugasnya. Lalu, pada 15 Oktober sampai 14 November 2022 akan dimulai pendataan langsung ke masyarakat," katanya.

Data yang dikumpulkan dalam Regsosek 2022  meliputi kondisi sosioekonomi demografis, kondisi perumahan dan sanitasi air bersih, kepemilikan aset, kondisi kerentanan kelompok penduduk khusus, informasi geospasial, tingkat kesejahteraan hingga informasi sosial ekonomi lainnya.

Data-data tersebut nantinya akan menjadi bagian dari sistem Satu Data Indonesia. Setiap tahunnya akan dilakukan pemutakhiran melalui monografi digital desa atau kelurahan.

Quote