Ikuti Kami

Jokowi Sukses Jadikan Perekonomian Indonesia Lebih Baik

Lebih dari 70 persen responden menganggap perekonomian Indonesia dalam kondisi baik dan berkecenderungan memilih Jokowi di Pilpres 2019.

Jokowi Sukses Jadikan Perekonomian Indonesia Lebih Baik
Lingkar Survei Indonesia (LSI) menggelar konferensi pers hasil temuan dan analisis survei nasional bertajuk

Jakarta, Gesuri.id - Lingkar Survei Indonesia (LSI) menggelar konferensi pers hasil temuan dan analisis survei nasional bertajuk "Persepsi Ekonomi Menentukan Pemenang Pilpres?" di Graha Dua Rajawali, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa, (27/11). Peniliti LSI, Ardian Sopa, mengungkapkan survei tersebut bertujuan mengetahui kaitan antara persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi dengan preferensinya kepada kandidat Capres-Cawapres.

Baca: Bos IMF Puji Presiden Jokowi Kelola Ekonomi Indonesia

"Sekarang ini banyak sekali di luar sana (mengatakan) bahwa ekonomi sedang sulit, tetapi satu sisi ada yang bilang ekonomi saat ini baik-baik saja, sehingga ini menjadi pertanyaan dasar kita, sebenarnya pemilih masyarakat Indonesia menilai isu ekonomi seperti apa. Dari yang mengatakan ekonomi ini baik-buruk, kalau dia disuruh milih Capres, kira-kira pilihan capresnya ke arah mana," ujar Ardian.

Survei dilakukan pada tanggal 10-19 November dengan melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi Indonesia dan menggunakan metode multistage random sampling.

Hasil survei menunjukkan bahwa sebanyak 78,3 persen responden menganggap perekonomian nasional dalam kondisi baik. Dari situ, sebanyak 64,4 persen di antaranya memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf, dan sebanyak 20,5 persen memilih pasangan Prabowo-Sandi. Sedangkan sebanyak 24,7 persen responden menganggap perekonomian dalam kondisi yang buruk. Dari situ, 63,9 persen di antaranya memilih pasangan Prabowo-Sandi, dan 25,5 persen memilih Jokowi-Ma'ruf. 

"Terlihat untuk kalangan pemilih yang mengatakan ekonomi baik, lebih banyak mendukung ke Jokowi-Ma'ruf Amin, tetapi untuk kalangan pemilih yang menyatakan ekonomi ini buruk lebih banyak ke Prabowo-Sandi," jelas Ardian.

Pada titik ini, Ardian mengatakan Jokowi telah memiliki keuntungan, sebab lebih dari 70 persen responden menganggap perekonomian Indonesia dalam kondisi baik dan berkecenderungan memilih Jokowi sebagaimana hasil survei menunjukkan.

"Secara umum Jokowi diuntungkan oleh persepsi positif publik kondisi ekonomi Indonesia," katanya.

Survei sendiri sebenarnya membagi beberapa segmen responden berdasarkan, jumlah pendapatan, tingkat pendidikan, identitas agama, gender dan domisili. Semuanya menunjukkan hasil yang konsisten bahwa dari segmen manapun, responden yang menganggap perekonomian dalam kondisi baik berkecenderungan memilih Jokowi-Ma'ruf, sementara sebaliknya memilih Prabowo-Sandi. Kecuali pada responden yang berasal dari wilayah Indonesia Timur dan beragama minoritas, meski menilai perekonomian dalam kondisi buruk, kecenderungannya tetap memilih Jokowi-Ma'ruf. Ardian mengatakan hal tersebut juga merupakan keuntungan bagi Jokowi.

Baca: Pembangunan Ekonomi Presiden Jokowi Dijalankan dengan Cerdas

Selain itu, Ardian menyebut enam program unggulan yang ikut mendorong persepsi positif publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi di bidang ekonomi, yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Beras Sejahtera, Program Keluarga Harapan, Pembangunan Infrastruktur dan Pembagian Sertifikat Tanah. Itu semua, kata Ardian, membuat masyarakat menilai baik kondisi perekonomian secara umum.

"Kinerja pemerintah di bidang ekonomi diapresiasi sehingga faktor-faktor ini membuat perekonomian di Indonesia di mata masyarakat masih lebih baik dibandingkan ke arah yang lebih buruk," terang Ardian.

Quote