Ikuti Kami

Junico Siahaan: Transformasi Digital Harus Barengi Kemampuan SDM, Tak Hanya infrastruktur

Transformasi digital bukan hanya soal infrastruktur (palapa ring, 5G), tapi yang terpenting adalah SDM dan Budaya Digital.

Junico Siahaan: Transformasi Digital Harus Barengi Kemampuan SDM, Tak Hanya infrastruktur
Anggota Komisi I DPR RI, Junico BP Siahaan.

Jakarta, Gesuri.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar kegiatan ‘Ngobrol Bareng Legislator’ secara daring, Selasa (9/12/2025).

Anggota Komisi I DPR RI, Junico BP Siahaan, memaparkan tentang transformasi digital. Menurut legislator PDI Perjuangan itu, transformasi digital tidak hanya sekedar infrastruktur, tetapi dibarengi kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Transformasi digital bukan hanya soal infrastruktur (palapa ring, 5G), tapi yang terpenting adalah SDM dan Budaya Digital,” ujarnya.

DPR juga mendorong Undang-Undang (UU) Perlindungan Data Pribadi dan penguatan UU Informasi dan Transaksi Elektronik yang lebih edukatif.

“Namun, UU hanya jadi ‘tulang.’ Budaya digital positif adalah ‘daging’ yang akan menghidupkannya,” jelasnya.

Kata dia, permasalahan di dunia digital begitu banyak. Mulai dari hoaks masif, ujaran kebencian, penipuan online dan intoleransi di ruang digital.

Selanjutnya, narasumber bernama Anggi Anggraeni yang berprofesi sebagai dosen di Universitas Pamulang menyampaikan adanya perkembangan ruang digital.

“Ruang digital telah berkembang menjadi arena budaya yang kompleks, melampaui fungsi teknologi semata,” katanya.

“Menurut Castells (2010) dalam ‘The Rise of the Network Society’ kita kini hidup dalam masyarakat jaringan di mana interaksi sosial dan praktik budaya dimediasi oleh teknologi digital,” imbuhnya.

Selanjutnya narasumber ketiga sekaligus terkahir, Lilis Puspitasari, seorang dosen dari Universitas Padjajaran, menerangkan budaya digital.

Bagia dia budaya digital adalah cara masyarakat berkomunikasi, berinteraksi, memproduksi informasi, dan membangun identitas di ruang online.

“Budaya digital tidak hanya alat (gadget), tetapi mencakup nilai, norma, ekspresi, dan relasi sosial. Budaya digital mempengaruhi seluruh aspek hidup: ekonomi, pendidikan, politik, hiburan, kesehatan, komunikasi keluarga,” jelasnya.

Ketiga narasumber sepakat, bahwa dunia digital menawarkan peluang luas, tetapi memerlukan etika, adaptasi, dan konsistensi agar generasi muda mampu berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Quote