Ikuti Kami

Kasus COVID-19 di NTT Tinggi, Ansy Serukan Disiplin 5 M

Ansy menyatakan keprihatinan atas melonjaknya kasus Covid-19, yang menular sangat cepat di Indonesia karena varian baru. 

Kasus COVID-19 di NTT Tinggi, Ansy Serukan Disiplin 5 M
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) .

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menyatakan keprihatinan atas melonjaknya kasus Covid-19, yang menular sangat cepat di Indonesia karena varian baru. 

Karena itu, Presiden Joko Widodo, setelah mendapatkan banyak masukan telah memutuskan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali, sejak 3 Juli hingga 20 Juli 2021. 

Baca: Menolak Vaksinasi 12-18 Tahun, Harus Dibuat Sanksi Tegas!

Meskipun tidak termasuk PPKM Darurat, Ansy mengungkapkan kasus Covid-19 di Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan angka mengkhawatirkan. 

"Per Selasa (6/7), NTT menempati urutan ketujuh kasus Covid-19 terbaru, yakni sebanyak 632 kasus! NTT berada di bawah 5 provinsi besar di Pulau Jawa: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Kalimantan Timur," ujar Ansy. 

Politisi PDI Perjuangan itu melanjutkan, ancaman Covid-19 itu nyata, membahayakan keluarga, sahabat, dan rekan kerja. Karenanya tidak boleh dianggap remeh. 

"Ayo basodara semua di NTT mari kita semakin mematuhi aturan 5 M pencegahan Covid-19: memakai masker, mencuci tangan, membatasi mobilitas, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan," ujar Ansy. 

Baca: Waras Wasito Apresiasi Kinerja Kapolres Kota Bekasi

Politisi asal NTT itu menyatakan, semua pihak perlu menahan diri untuk sementara tidak menyelenggarakan acara-acara yang menyertakan banyak orang atau mengumpulkan massa. 

Bagi pemerintah pusat, karena virus varian baru ditularkan dari luar negeri, Ansy menyarankan pintu masuk warga asing di bandara dijaga ekstra ketat. Bila perlu ditutup untuk sementara waktu.

"Serentak kita berdoa agar Tuhan Yang Maha Kuasa menghindarkan kita dari berbagai dampak buruk Pandemi Covid-19," ujarnya.

Quote