Ikuti Kami

Komarudin Wakili Indonesia Pidato di Sidang Tahunan PBB

Komarudin menyampaikan usul strategi pendidikan perdamaian dan pelestarian ekosistem planet bumi.

Komarudin Wakili Indonesia Pidato di Sidang Tahunan PBB
Anggota DPR RI Komarudin Watubun.

Jakarta, Gesuri.id – Anggota DPR RI Komarudin Watubun mewakili Indonesia menyampaikan pidato dalam Sidang Annual Parliamentary Hearing at the United Nations di Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York Amerika Serikat, 17-18 Februari lalu.

Dalam kesempatan itu Komarudin menyampaikan usul strategi pendidikan perdamaian dan pelestarian ekosistem planet bumi.

Baca: Cakada Banteng Wajib Cintai Bumi & Pahami Sejarah Bangsa

 “Selama ini, kita hidup di rumah yang sama ‘planet bumi’. Kini ada dua tanda krisis kehidupan di planet bumi yaitu air sehat dari tanah semakin langka, mahal, dan lapisan ozon terkoyak di langit. Kita membaca pesan zaman dari Heraclitus asal Yunani abad 6 SM, pantai Rhei, alam semesta terus mengalir dan berubah,  Archimedes mengajarkan eureka, menemukan nilai kebenaran melalui alam. Lao Tzu abad 4 SM tentang keabadian alam, karena selalu memberi tidak hidup untuk dirinya. Nabi Muhammad abad 6-7 M mengajar pelestarian pohon di Mekah dan Madinah.  Abad ke-21, Dr. Mangawari Waathai asal Kenya mengajar perdamaian dengan menanam pohon. Mei tahun 2015, negara Vatikan merilis Laudato Si tentang merawat nilai kehidupan di bumi,”ujar Komarrudin

Lebih lanjut Komarudin menjelaskan negara adalah sesuatu yang bernyawa, maka pendidikan berkenaan dengan  yang bernyawa, nilai kehidupan manusia. Saudara kita asal Jepang menyebut Tsugiki untuk meraih hasil kualitas terbaik melalui pendidikan.

“Bangsa Indonesia memiliki suatu Philosofische Grondslag dan Weltanschauung tentang nilai-nilai dasar kehidupan yaitu Pancasila sebagi dasar dan arah membangun perdamaian dan pelestarian kehidupan di dunia,”kata Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDI Perjuangan ini.

Ungkapnya, kini saya mengulang pesan Presiden kami Ir. Soekarno pada tahun 1960 di depan Majelis Umum PBB, New York, To Build The World A New berdasarkan Pancasila. Yaitu Believe in God, (2) humanity, (3) unity, (4) democracy, dan (5) Social-justice.

“Filsafat Pancasila mempersatukan kami, hidup damai sebagai Bangsa Indonesia dari 1.331 suku, 1.100 bahasa daerah, 263 juta jiwa di 17.499 pulau. Anak-anak kami belajar merawat budaya, kearifan, musyawarah, mufakat, dan pelestarian lingkungan melalui peribahasa, permainan, dan 1.500 olahraga budaya Bhinneka Tunggal Ika sesuai prinsip egg of sustainability budaya dari bahan alam ramah lingkungan : tanah, air, biji-bijian, bambu, kayu, dan buah-buahan,”tegasnya.

Baca: PDI Perjuangan Bitung Tanam Pohon dan Bersih Sungai

Lebih lanjut Komarudin menjelaskan bagi Bangsa Indonesia, revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi atom dan industri 4.0 harus mampu menjelmakan Pancasila yang digali dari nilai-nilai kehidupan asal bumi. Menurut konstitusi, Indonesia mengalokasi 20% Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke sektor pendidikan.

“Kini dan ke depan, menurut pandangan kami, pilihan strategis adalah pendidikan sains dan teknologi tanah, air, pohon dan gas secara simultan-berkelanjutan dan kendali pertumbuhan penduduk guna membangun perdamaian, memulihkan dan melestarikan biosfer, atmosfer dan hidrosfer kehidupan planet bumi.” Tandasnya.

Quote