Ikuti Kami

Kunjungi Ganjar, Wadubes Australia Apresiasi Jateng

Allaster mengapresiasi perkembangan di Jawa Tengah seperti energi sampah, Borobudur hingga Kota Lama Semarang, serta kuliner lokal lumpia.

Kunjungi Ganjar, Wadubes Australia Apresiasi Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat menerima Wakil Duta Besar (Wadubes) Australia untuk Indonesia, Allaster Cox.

Semarang, Gesuri.id – Wakil Duta Besar (Wadubes) Australia untuk Indonesia, Allaster Cox saat mengunjungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, di Puri Gedeh Semarang, Semarang, Selasa (25/2) malam. Dalam kesempatan itu, Allaster mengapresiasi perkembangan di Jawa Tengah seperti energi sampah, Borobudur hingga Kota Lama Semarang, serta kuliner lokal lumpia.

“Kami sangat gembira dengan proyek yang akan dilaksanakan di bidang waste to energy,” kata Allaster.

Dia menilai waste to energy atau pengolahan sampah menjadi energi, merupakan hal yang baik untuk lingkungan di Kota Semarang dan kota lainnya. Apalagi dengan banyaknya sampah akibat kepadatan penduduk. Dengan kolaborasi yang terus dilakukan, baik dari pemerintah pusat, perusahaan listrik negara (PLN), dan swasta, Allaster optimistis proyek pengolahan sampah menjadi energi di Jateng akan berjalan lancar.

Pihaknya berharap banyak semua pihak menyadari pentingnya pengolahan sampah menjadi energi. Dalam kesempatan itu, Allaster memuji Candi Borobudur sebagai objek wisata yang masih terjaga dengan sempurna. Dia berharap ke depan hal itu akan terus terjaga, sehingga wisatawan akan berdatangan ke lokasi tersebut.

“Tapi kalau itu bisa dilakukan, akan bagus,” ujar dia.

Pihaknya juga memuji Kota Lama di Semarang menarik bagi wisatawan, sehingga berpeluang menjadi destinasi wisata. Utamanya bagi wisatawan asal Eropa. Yang mana, wisatawan benua tersebut amat menyukai objek wisata sejarah.

“Di kota lain banyak tempat serupa dan kurang dipedulikan. Kota Lama bagus,” tutur Allaster.

Sementara itu, Ganjar mengatakan pengolahan sampah terus menjadi perhatian, termasuk dalam pengolaan menjadi energi. Ganjar telah beberapa kali meminta warga agar mengolah sampah di tingkat rumah tangga, sebelum nantinya dibuang. Bahkan, di Jawa Tengah juga terdapat aplikasi pengelolaan sampah yang dibuat warga, maupun Sistem Informasi Pengelolaan Sampah buatan salah satu staf Pemprov Jateng.

“Sampah dijual. Aplikasi ini dibuat oleh salah satu staf Pemprov Jateng. Sudah punya pelanggan sekitar 250 pelanggan rumah tangga. Bagus itu,” jelas Ganjar.

Menurutnya, ada beberapa kota di Jateng yang sudah mengkreasikan sampah menjadi energi. Seperti di Semarang yang mengolah sampaj menjadi gas metan, Cilacap menjadi briket, dan di Surakarta menjadi energi listrik.  Kegiatan tersebut juga menjadi penerjemahan dari arahan Presiden yang meminta PLN untuk membeli listrik dari olahan sampah.

“Tidak beli listrik tapi membeli sampah yang ada listriknya,” ujar Ganjar.

Sebagai informasi, pertemuan itu merupakan implementasi penerusan kerjasama bilateral Indonesia-Australia yang berlokasi di Jawa Tengah, yang telah dilakukan sejak 2013. Kerjasama tersebut membawa dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat di beberapa daerah yang tergolong masih rendah perekonomiannya. Program Indonesia-Australia dilaksanakan oleh Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (Kompak), yakni fasilitas yang didanai oleh Pemerintah Australia untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam mencapai target mengurangi tingkat kemiskinan dan mengatasi kesenjangan.

Ada juga Prisma yakni Promoting Rural Incomes Through Support for Markets in Agriculture. Prisma merupakan program kemitraan pembangunan antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia. Termasuk juga Australia Indonesia Partnership for Justice (AIPJ2) yang merupakan kemitraan antara pemerintah Australia dan Indonesia untuk memperkuat institusi peradilan dan keamanan Indonesia serta berkontribusi terhadap stabilitas dan kemakmuran Indonesia dan kawasan. Serta program kemitraan Australia dan Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (Mampu).

“Di tengah perjalanannya saya kira menarik idenya karena ingin membantu usaha kecil menengah, pertanian. Di samping itu, waste to energy-nya juga akan dikembangkan. Jadi ada banyak pekerjaan dari pemerintah Australia bekerja sama dengan Indonesia, khususnya di Jawa Tengah,” kata Ganjar.

Pertemuannya dengan Wakil Duta Besar Australia itu merupakan bukan yang bertama. Sebelumnya, pertemuan dilakukan di Jakarta. Pihaknya sangat tertarik, terutama waste to energy yang krusial.

“Tinggal sekarang kita buat modelling, sehingga ada demonstration plot yang kita siapkan agar hasilnya jadi konkret, jadi nyata. Kalau sudah, transfer of technology sebenarnya kita butuhkan, sehingga modelnya ada, tinggal kita replikasi,” pungkasnya.

Dalam pertemuan tersebut, rombongan tamu asal Australia tampak menikmati jajanan lokal seperti lumpia, serabi, hingga wingko babat yang disuguhkan Ganjar. Mereka terlihat menikmati menu jajanan tersebut.

Quote