Manokwari, Gesuri.id – Ketua DPD PDI Perjuangan Papua Barat, Markus Waran, menilai pelepasan 80 tukik di lepas pantai Amban, Manokwari, menjadi momentum penting bagi upaya pelestarian satwa langka, khususnya penyu. Ia mengapresiasi inisiatif masyarakat lokal yang aktif menjaga habitat pesisir melalui kegiatan konservasi mandiri.
Menurut Markus, peringatan hari kemerdekaan menjadi saat yang tepat untuk mengingatkan pemerintah agar lebih serius mendukung upaya pengembangbiakan penyu, tidak hanya lewat regulasi, tetapi juga melalui alokasi anggaran yang memadai.
“Dulu banyak penyu bertelur di Pantai Amban. Namun akibat pembangunan, peningkatan jumlah penduduk, dan ketiadaan regulasi, populasinya hampir punah. Pelepasan tukik ini menjadi langkah penting menghidupkan kembali habitat penyu,” ungkapnya, dikutip dari rri.co.id, Kamis (4/9).
Markus berharap gerakan serupa bisa ditiru oleh masyarakat pesisir lainnya, sehingga kawasan Amban dapat berkembang sebagai destinasi wisata berbasis konservasi yang memberi manfaat ekologis sekaligus ekonomi.
Ia juga menegaskan, dukungan pemerintah menjadi kunci keberlanjutan program konservasi. Menurutnya, Dinas Pariwisata maupun Dinas Lingkungan Hidup perlu hadir dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat dan alam.
“Fraksi PDI Perjuangan akan mendorong ini agar penyu dapat berkembang biak dan tidak punah, karena penyu adalah salah satu aset wisata berharga Papua Barat,” tandasnya.
Langkah kecil berupa pelepasan tukik, lanjut Markus, adalah simbol kesadaran bahwa pelestarian alam tidak bisa hanya mengandalkan komunitas, tetapi perlu kolaborasi penuh lintas sektor.
Dengan dukungan regulasi dan anggaran yang tepat, Markus optimistis Papua Barat bisa menjadi salah satu pusat konservasi penyu yang diakui secara nasional maupun internasional.