Ikuti Kami

Matindas J Rumambi Minta BNPB RI BPBD Matangkan Mitigasi Bencana

Hal itu sebagai respon Legislator PDI Perjuangan itu atas maraknya bencana alam di sejumlah wilayah Indonesia.

Matindas J Rumambi Minta BNPB RI BPBD Matangkan Mitigasi Bencana
Anggota Komisi VIII DPR RI Matindas J Rumambi.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Matindas J Rumambi meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mematangkan Mitigasi Bencana.

Hal itu sebagai respon Legislator PDI Perjuangan itu atas maraknya bencana alam di sejumlah wilayah Indonesia. Termasuk di Sulawesi Tengah yang juga Daerah Pemilihan Matindas J Rumambi.

Diketahui, banjir dan longsor di Morowali Utara merendam dua kecamatan yaitu Petasia Timur dan Suyojaya.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!

Tak hanya itu, banjir juga merendam rumah penduduk di Kecamatan Banawa Donggala dan Desa Palasa Parigi Moutong.

Belakangan ini juga diberitakan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki  di Kabupaten Flores Timur, NTT pada tanggal 18 Mei 2025 dengan ketinggian abu vulkanik 5 kilometer di atas permukaan  laut.

Sampai hari ini, Gunung Lewotobi Laki-Laki berstatus  waspada. 

Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara juga erupsi  pada Senin, 26 Mei 2025, dengan hembusan kolom abu  setinggi 2,6 kilometer di atas permukaan laut dan berstatus Waspada. 

"Menyikapi tantangan geografis wilayah Indonesia yang rentan dengan bencana, BNPB dan BPBD perlu mematangkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana  untuk meminimalisir risiko. Mitigasi Bencana harus 
diterapkan dan diperlukan inovasi mengingat bencana serupa seperti kerap terjadi," jelas Matintas J Rumambi, Senin (26/5/2025).

"Infrastruktur tahan bencana, pengelolaan lingkungan, pemetaan kawasan rawan bencana, peningkatan sistem  peringatan dini harus dikembangkan secara inovatif. Undang-undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana jelas telah mengatur seluruh aspek mulai dari mitigasi, siap-siaga dan tanggap darurat,  rehabilitasi sampai rekonstruksi." paparnya menambahkan.

Pria 59 tahun itu menilai, pemebekalan, edukasi dan pelatihan kepada masyarakat juga penting.

Sehingga masyarakat juga sadar dan paham terkait evakuasi yang tepat serta kesiapsiagaan.

Baca: 

"Tidak kalah pentingnya  juga menyadarkan masyarakat untuk menjaga kelestarian  lingkungan," tutur Matindas J Rumambi.

Politisi asal Sulteng itu mendorong peningkatan koordinasi dan kerja sama antarlembaga dengan melibatkan sektor swasta dalam rencana ke depan. 

"Kami mengapresiasi adanya Pooling Fund Bencana (PFB) yang pernah digagas Kemenkeu dan BNPB, pengumpulan pendanaan bencana untuk melindungi APBN terhadap tekanan anggaran akibat bencana merupakan upaya yang inovatif dan  solutif. PFB ini dirancang untuk pembiayaan prabencana, tanggap darurat dan pascabencana secara berkelanjutan," ujar Matintas J Rumambi.

Quote