Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Mercy Chriesty Barends kunjungan ke Negeri Masihulan, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (27/4).
Wakil Rakyat Dapil Maluku ini mengaku, kunjungan ke Negeri Masihulan merupakan bentuk solidaritas sosial dan kepedulian terhadap korban konflik sosial yang menimpa masyarakat Masihulan.
“Kami datang untuk melihat dari dekat kondisi dari 77 kepala keluarga yang terdampak konflik sekaligus membagikan tali kasih kepada sesama. Ini semua adalah bentuk solidaritas sosial dan kepedulian kami,” kata Mercy Barends dalam siaran persnya yang diterima beirtabeta.com, Kamis 1 Mei 2025.
Dalam kunjungan ini, Mercy Chriesty Barends yang juga Anggota Komisi X DPR RI menyalurkan bantuan sosial kepada 77 kepala keluarga (KK) terdampak konflik berupa 150 paket sembako.
Baca: Ganjar Tegaskan Banyak Kader Banteng Inginkan Megawati
Di Masihulan, Mercy Chriesty Barends bertemu dengan Kepala Desa, Ketua Majelis Jemaat, para guru SD dan SMP dan langsung berkeliling menemui masyarakat di tenda dan di rumah-rumah warga, sekaligus melihat langsung kondisi rumah-rumah yang terbakar dan sarana pendidikan umum yang rusak seperti sekolah dan Polindes.
Selain menyalurkan bantuan, Mercy Chriesty Barends juga menyerap aspirasi dari warga Negeri Masihulan yang meliputri beberapa poin penting.
Pertama, warga Masihulan mengharapkan agar pemerintah bisa mempercepat pembangunan rumah-rumah warga yang terbakar.
Kedua, warga Masihulan meminta pemerintah untuk menyiapkan SMP Masihulan karena sudah memenuhi persyaratan jumlah siswa SD di atas 50 siswa.
“Tentunya aspirasi ini sangat baik dan harus didukung, kerana anak-anak disana harus bersekolah ke kampung yang lain dengan berjalan kaki dengan menempuh jarak sejuah 3 kilo meter. Ini juga yang membuat para orang tua cemas akan keberadaan anak-anak mereka,” ungkap Mercy.
Ketiga, masyarakat Masihulan mengharapkan agar perdamaian dapat tercipta kembali karena hubungan kekerabatan antar kampung yang terjadi karena kawin mawin dan hubungan sudara.
Menyikapi sejumlah aspirasi ini, Mercy Chriesty Barends mengatakan, akan melakukan koordinasi dengan berbagai pemangku kebijakan untuk menghadirkan perdamaian antar orang basudara di Maluku.
Ia juga menyampaikan apresiasinya atas respons cepat dari Pemprov Maluku, Pemkab Malteng dan aparat keamanan yang sudah dilakukan menciptakan siatuasi kondusif, termsuk dukungan bantuan sosial.
Terkait akar konflik yakni soal batas tanah, politisi PDI-Perjuangan Maluku ini berharap harus diselesaikan ke akar masalah sehingga permasalahan utama tidak berlarut-larut seperti api dalam sekam.
Baca: Ganjar Tegaskan Hasto Kristiyanto Masih Aktif Sebagai Sekjen
“Kalau penyelesaian tidak tuntas akan berpotensi menjadi konflik berulang. Mata rantai konflik sosial dan kekerasan yang bersifat anarkis harus diputus untuk kebaikan semua pihak,” tandasnya.
Ia menegaskan, selain penyelesaian lewat jalur hukum untuk mendapatkan kepastian hukum, dapat pula melalui proses non-litigasi lewat jalur adat budaya.
“Dengan cara yang berbasis mekanisme lokal diharapkan dapat membangkitkan kesadaran kritis semua pihak untuk mewujudkan perdamaian sejati dan memperkuat hubungan orang basudara,” ungkap Mercy