Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayanti mengusulkan agar Tes Kemampuan Akademik jenjang SMP dan SD ditunda.
Usulan ini akibat kejadian bencana alam di sejumlah daerah pada akhir tahun 2025 ini.
Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan
Sebagaimana diketahui banjir bandang dan tanah longsor parah terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang mengakibatkan sekolah rusak dan murid belum bisa belajar.
"Kemudian bagaimana juga dengan TKA-nya? Kalau itu sebaiknya kita putuskan saja bahwa itu memang tidak perlu kita laksanakan pada saat ini," ucap Esti dalam rapat bersama Mendikdasmen di Gedung DPR pada Senin ,
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan bahwa akan ada kebijakan khusus untuk TKA.
"Selain memang TKA tidak wajib, kami juga melihat bahwa ada beberapa hal yang memang secara kebijakan akan kita buat relaksasi," jawab Mendikdasmen.
Adapun TKA jenjang SMA telah terlaksana pada November lalu dan cukup penting karena dipakai sebagai syarat mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.
Dari testimoni sejumlah murid SMA mereka mengaku kesulitan mengerjakan soal ujian pada mapel matematika. Hasilnya, Mendikdasmen mengungkapkan bahwa nilai matematika dari TKA yang baru perdana digelar ini jeblok.
Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
"Sebaiknya semua TKA tidak dilaksanakan pada semua daerah bencana karena situasi darurat dan hancurnya sarana prasarana penunjang pelaksanaan TKA," kata Bukik, Rabu melalui pesan singkat
Melihat luluh lantaknya tempat tinggal dan sarana serta prasarana sekolah terutama di Sumatera, tentu membutuhkan waktu yang lama untuk pulih seperti sedia kala. Pendiri Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan tersebut menuturkan untuk TKA tahun 2026 juga masih perlu pengkajian.
"Perlu evaluasi perbaikan sarana prasarana dulu. Hasil evaluasi yang digunakan untuk mengambil keputusan," ujarnya.

















































































