Ikuti Kami

Ono Surono Cek Bantuan KKP di Desa Cibeber

Alasan diberikannya bantuan mesin pakan tersebut karena 70 hingga 80 persen biaya produksi dari budidaya ikan adalah pakan.

Ono Surono Cek Bantuan KKP di Desa Cibeber
Anggota DPR RI Ono Surono.

Indramayu, Gesuri.id - Anggota DPR RI Ono Surono memeriksa bantuan dari kementrian kelautan dan perikanan berupa mesin pembuat pakan kepada kelompok pembudidaya Desa Cibeber, Kecamatan Suka Gumiwang, Kabupaten Indramayu, Kawa Barat, Jumat (4/11).

“Tadi kita sudah menyaksikan bersama, bagaimana mesin pakan ini bisa menghasilkan pakan,” katanya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini mengungkapkan, alasan diberikannya bantuan mesin pakan tersebut karena 70 hingga 80 persen biaya produksi dari budidaya ikan adalah pakan.

Baca: Vita Minta Maksimalkan Potensi Perikanan di Wonosobo

Disamping itu kata Ono, selain harga pakan yang mahal juga pabrik pakan kebanyakan milik orang asing.

“Akibatnya dari sisi standar harga kita tidak bisa menetapkan sesuai dengan keinginan bagi para pembudidaya ikan,” Ucapnya.

Untuk itu kata Ono, solusi terbaik adalah bantuan mesin pakan itu agar bisa menghasilkan pakan dengan kwalitas yang menyerupai tapi dengan harga yang lebih murah, namun meski demikian menurut Ono bantuan tersebut memerlukan kelompok yang siap untuk menerima bantuan tersebut dan melakukan gotongroyong.

“Karena harus ada mesin pencampur, sehingga ketua kelompok tersebut harus swadaya dengan anggotanya untuk membuat sendiri mesin tambahan,” Katanya.

Ono berharap, bantuan yang telah diberikan bisa dimanfaatkan dengan baik agar usaha yang dijalani mampu menumbuhkan perekonomian Desa Cibeber.

"Karena program yang diturunkan oleh pemerintah harus benar-benar bisa dimanfaatkan, agar bisa mensejahterakan pada anggota kelompoknya dan juga bisa bermanfaat untuk masyarakat,” Harapnya.

Sementara dalam kesempatan yang sama, Sunarto selaku Koordinator penyuluh perikanan menuturkan, bantuan dari kementrian kelautan dan perikanan yang diberikan, sudah berjalan dengan baik, namun meski demikian pengelolaan tersebut masih dalam proses pengembangan, sebab kata dia beberapa alat masih memerlukan alat tambahan.

“Alhamdulillah tambahan mesin sudah kami dapatkan dengan hasil swadaya berupa mesin mixer,” jelasnya.

Sunarto menambahkan, mesin mixer tersebut digunakan untuk mempercepat proses mixing sehingga menghasilkan lebih bagus.

Baca: Sektor Perikanan dan Kelautan Harus Diselamatkan

Sunarto menuturkan dalam sehari mampu memproduksi 1 ton.

“Kalau standar bisa mencapai 1 ton perhari, tapi karena kita masih proses uji coba paling cuma 5 kwintal per harinya,” Tutrnya.

Sunarto menambahkan, hasil panen ikan lele pihaknya memasarkan tidak hanya di indramayu, namun di kota lainnya termasuk Jakarta.

“Untuk pemasaran Alhamdulillah tidak mengalami banyak kendala, dan kita melakukan panen setiap hari,” tuturnya.

Quote