Ikuti Kami

Puan Terima Presiden Peru, Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Pererat Hubungan Bilateral

Puan menilai pertemuan tersebut mencerminkan tekad kedua negara untuk terus mempererat hubungan yang saling menguntungkan.

Puan Terima Presiden Peru, Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Pererat Hubungan Bilateral
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden Boluarte ke Indonesia sekaligus memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Peru.

Presiden Boluarte tiba sekitar pukul 15.00 WIB, didampingi rombongan resmi, dan disambut oleh Puan bersama sejumlah pimpinan dan anggota DPR, di antaranya Ketua Komisi I DPR Utut Adianto, Wakil Ketua Komisi IV DPR Alex Indra Lukman, Wakil Ketua Komisi III DPR Dede Indra Permana Soediro, dan Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez.

Kunjungan ini menjadi momentum lanjutan setelah Presiden RI Prabowo Subianto melakukan lawatan ke Peru pada tahun lalu. Puan menilai pertemuan tersebut mencerminkan tekad kedua negara untuk terus mempererat hubungan yang saling menguntungkan.

“Kunjungan Ibu Presiden ke DPR RI adalah refleksi niat Pemerintah Peru untuk membangun hubungan dengan rakyat Indonesia. Saya optimistis kita akan memasuki babak baru hubungan yang lebih produktif,” ujar Puan.

Puan menekankan pentingnya membangun koalisi dengan negara-negara yang menjunjung multilateralisme dan kerja sama internasional, meski secara geografis terpisah jauh. Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan selamat kepada Presiden Boluarte atas penganugerahan Bintang Republik Indonesia Adipurna sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam mempererat hubungan kedua negara.

Sebagai sesama pemimpin perempuan, Puan berharap hubungan bilateral juga mendorong pemberdayaan perempuan di bidang politik, pemerintahan, dan parlemen.

“Kita dapat menjadi contoh bagi perempuan dan generasi muda bahwa perempuan mampu memimpin negara,” tegasnya.

DPR RI sendiri telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) dengan Parlemen Peru, dan berencana mengirim delegasi ke Peru pada September mendatang. Puan berharap Nota Kesepahaman Kerja Sama Antar-Parlemen Indonesia–Peru yang sempat tertunda dapat segera ditandatangani.

Selain kerja sama parlemen, Puan menyoroti potensi besar perdagangan dan investasi kedua negara. Pada 2024, total perdagangan Indonesia–Peru mencapai USD 480 juta, angka yang terus meningkat. Ia mendorong percepatan penyelesaian Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) untuk memperluas peluang ekonomi.

Puan juga menggarisbawahi potensi kerja sama di sektor pertanian, kemaritiman, kebudayaan, pariwisata, dan pendidikan. Ia menyebut kedua negara memiliki kekayaan alam dan warisan budaya kelas dunia yang bisa menjadi basis pengembangan hubungan people-to-people.

“Peru punya Machu Picchu, Indonesia punya Borobudur dan Bali. Kita bisa saling mempromosikan destinasi dan mengembangkan konservasi warisan budaya,” ungkap Puan.

Pertemuan ditutup dengan optimisme bahwa persahabatan kedua negara akan terus berlanjut dan semakin kuat.

“Saya berharap yang terbaik bagi Ibu Presiden dalam memimpin rakyat Peru,” kata Puan.

Quote