Ikuti Kami

Rimbun Ingatkan Kondisi Hutan di Kotim Berada Pada Tahap Mengkhawatirkan

Secara data tinggal 30 persen dari 1.554.456 hektare total luas Kotim.

Rimbun Ingatkan Kondisi Hutan di Kotim Berada Pada Tahap Mengkhawatirkan
Ilustrasi. Kondisi hutan di Kotim sudah berada pada tahap mengkhawatirkan.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rimbun kembali mengingatkan kondisi hutan di Kotim sudah berada pada tahap mengkhawatirkan. Penurunan tutupan hutan yang terjadi dalam dua dekade terakhir dinilai sebagai ancaman serius yang berpotensi memicu bencana ekologis seperti banjir dan longsor. 

“Secara data katanya tinggal 30 persen dari 1.554.456 hektare total luas Kotim. Artinya, mengacu aturan, sisa luasan hutan di Kotim berada pada batas minimum. Tapi secara faktual saya meyakini tidak lebih dari sepuluh persen sisa hutan yang ada kayunya. Kalau kawasan hutan mungkin saja 30 persen, tapi tidak ada kayu sebagai penyangga kehidupan lagi, hanya statusnya saja kawasan hutan,” ujarnya, dikutip Kamis (4/12/2025).

Rimbun menilai maraknya alih fungsi hutan melalui pembukaan lahan perkebunan telah menjadi penyebab utama menyusutnya tutupan hutan. 

Data menunjukkan bahwa dari kawasan hutan yang dulunya tercatat mencapai 70 persen, kini hanya tersisa sekitar 30 persen. Bahkan kondisi lapangan disebut jauh lebih memprihatinkan, karena sebagian besar kawasan tersebut sudah kehilangan vegetasi penyangga kehidupan. 

“Sementara itu, catatan sejarah menunjukkan bahwa pada 2003 luas hutan Kotim masih tersisa sekitar 32,5 persen atau sekitar 475 ribu hektare,” tegasnya. 

Namun obral izin dan kurangnya langkah konkret restorasi hutan menyebabkan penurunan terus terjadi. Upaya pengusulan lahan kritis seluas 68 ribu hektare pada 2016 pun hanya disetujui 30 ribu hektare oleh pusat, membuat perlindungan kawasan hutan semakin terbatas. 

Rimbun menegaskan bahwa kondisi ini harus menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah maupun pusat. Ia menyerukan agar pengawasan kawasan hutan diperketat dan program pengembalian hutan kritis kembali dijalankan secara serius. 

“Idealnya, minimal 40 persen wilayah Kotim harus tetap menjadi kawasan hutan untuk menjaga keseimbangan ekologis,”tandasnya.

Quote