Ikuti Kami

Risma Ingatkan Gaji ASN Bukan Alasan Dalam Kinerja

"Tidak mudah hidup di Ibu Kota negara dengan keterbatasan pendapatan sebagai ASN".

Risma Ingatkan Gaji ASN Bukan Alasan Dalam Kinerja
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan sulit hidup di Jakarta dengan pendapatan sebagai ASN. (Arsip foto. Humas Kemensos)

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan meskipun pendapatan Aparatur Sipil Negara (ASN) terbatas, namun hal itu bukan menjadi kendala dalam menjalankan tugas.

Justru, lanjutnya, memacu untuk berkinerja.

Baca: Bahar bin Smith Borgol Saja dan Jebloskan ke Penjara!

"Tidak mudah hidup di Ibu Kota negara dengan keterbatasan pendapatan sebagai ASN," kata Risma saat melantik 214 pegawai fungsional di lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos), Jumat (24/12). 

Untuk itu, Risma meminta seluruh pegawai di lingkungan Kemensos bisa menahan diri. 

Menurutnya, tak pernah ada rasa puas dalam diri manusia sehingga ASN harus membatasi keinginannya terkait persoalan duniawi.

"Punya motor ingin mobil. Punya mobil ingin menambah mobil lagi. Masih banyak saudara-saudara kita di luar sana yang tidak seberuntung kita. Menjadi pegawai Kemensos sangat beruntung dan mulia," ujarnya.

Mantan Wali Kota Surabaya itu mengajak setiap pegawai untuk meningkatkan kinerja dan menjaga integritas. Risma mendorong setiap pegawainya bekerja untuk masyarakat.

"Jangan sampai hari ini sama dengan hari kemarin. Karena itu sama saja dengan kesia-siaan," katanya.

Baca: Galau UMP DKI, 76 Orangnya Anies Digaji Rakyat Apa Kerjanya?

Sebelumnya Risma menetapkan sebanyak 214 pegawai administrasi ke dalam jabatan fungsional Kemensos, Jumat (24/12). Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Sosial Nomor ORPEG.14B-XII-05/04 tentang Pengangkatan Pejabat Administrasi ke Dalam Jabatan Fungsional Melalui Mekanisme Penyetaraan.

Jabatan fungsional yang diisi di antaranya analis kebijakan ahli madya, analis pengelolaan keuangan APBN ahli madya, arsiparis ahli madya, pekerja sosial ahli madya, pekerja sosial ahli pertama, penyuluh sosial, perencana ahli madya, dan pranata humas ahli madya. Dilansir dari cnnindonesiacom.

Quote