Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan penanaman pohon mangrove yang dilakukan di pesisir Cirebon, tepatnya di Desa Waruduwur, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Ia menilai langkah ini sejalan dengan upaya nasional dalam menjaga kelestarian hutan bakau yang terus mengalami penyusutan dari tahun ke tahun.
“Di Indonesia ada sebanyak 3,7 juta hektare hutan mangrove,” kata mantan Menteri Kelautan ini, Selasa (22/7/2025).
Rokhmin menambahkan bahwa Indonesia saat ini merupakan negara dengan luasan hutan mangrove terbesar di dunia, yaitu sekitar 27 persen dari total hutan mangrove global.
Namun demikian, Rokhmin menyayangkan terus menurunnya luasan dan kualitas hutan bakau di tanah air. Tegakan dan kerimbunan mangrove, menurutnya, juga ikut terdegradasi. Oleh karena itu, ia sangat mendukung langkah pemerintah yang mencanangkan reboisasi hutan mangrove seluas 600 ribu hektare hingga tahun 2029.
“Jumlah luasan tersebut, ditarget bisa tercapai hingga tahun 2029 nanti,” ujarnya.
Rokhmin berharap, gerakan seperti yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Cirebon Power dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat pesisir.
“Karena mangrove bisa menahan abrasi, menyerap limbah dan lainnya,” ucapnya.
Kegiatan penanaman mangrove ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia. Ribuan bibit ditanam di pesisir utara Cirebon oleh PB HMI bekerja sama dengan Cirebon Power.
Muzaki, ketua panitia kegiatan, menyebut aksi ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap tingginya angka abrasi di Indonesia.
“Diharapkan, kegiatan ini bisa meminimalisir terjadinya abrasi di pantai,” ujar Muzaki.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari anggota DPR RI, kuwu, karang taruna, hingga pelajar dari sejumlah sekolah.
Sementara itu, Head of Communication Cirebon Power, Yuda Panjaitan, mengatakan bahwa Cirebon Power konsisten mendukung pelestarian lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
“Kegiatan penanaman mangrove seperti ini telah sering kami lakukan, wujud nyata kontribusi kami turut melestarikan lingkungan. Pesisir sekitar pembangkit dulunya gundul, kini hutan bakau sudah lebat kembali, sepanjang pesisir sudah hijau,” jelas Yuda.
Menurut Yuda, inisiatif ini merupakan bentuk komitmen Cirebon Power dalam menjaga keseimbangan ekosistem, tidak hanya fokus pada produksi listrik semata. Pihaknya pun akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan lingkungan pesisir yang lebih tangguh.