Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Samuel Wattimena dalam kunjungan ke Lapas Perempuan Semarang berharap warga binaan bisa menghasilkan produk yang menarik yang berbeda dengan produk di pasaran.
Wakil rakyat yang berada di komisi yang membidangi perindustrian, UMKM, ekonomi kreatif, pariwisata, dan sarana publikasi itu juga berpesan kepada warga binaan untuk tetap berkarya dan bersyukur di mana pun mereka berada.
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Demokrasi Harus Dirawat Dengan Baik!
Selain kurasi terhadap produk karya, dia juga meminta petugas lapas untuk mendokumentasikan seluruh karya yang dihasilkan tersebut sebagai suatu portofolio.
Dengan adanya dokumentasi, menurut dia, masyarakat bisa memesan sesuai dengan desain yang pernah mereka buat.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Perempuan Semarang Rini Sulistiyowati mengatakan bahwa pihaknya memberi kebebasan kepada warga binaan untuk membuat produk sesuai dengan minatnya. Disebutkan pula bahwa produk-produk yang dihasilkan, antara lain, batik, tas, pakaian, hingga berbagai jenis rajutan dan sulam.
Pelatihan yang diperoleh selama menjalani pidana diharapkan bisa menjadi bekal saat bebas nanti.
Dengan adanya program-program pemberdayaan ini, Lapas Perempuan Semarang tidak lagi hanya dipandang sebagai tempat penahanan, melainkan juga sebagai pusat pelatihan dan pembinaan.
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
Ini adalah langkah maju dalam mewujudkan tujuan pemasyarakatan, yaitu mengembalikan individu yang lebih baik dan produktif ke tengah-tengah masyarakat.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan dunia usaha, turut menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan program pemberdayaan tersebut.
Kemitraan yang terjalin memungkinkan adanya bantuan fasilitas, instruktur, hingga peluang pemasaran produk hasil karya warga binaan.