Ikuti Kami

Soal Penyakit, Pemkab Jember Dituding Jadi Agen Imperialis

Habib Ali Assegaf  menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sudah menjadi "agen imperialis" dibalik industri penyakit. 

Soal Penyakit, Pemkab Jember Dituding Jadi Agen Imperialis
Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf.

Jember, Gesuri.id - Ketua Lembaga Pemikiran Islam Bung Karno (LPI-BK) Habib Ali Assegaf  menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember sudah menjadi "agen imperialis" dibalik industri penyakit. 

Sebab, Ali Assegaf menilai Pemkab Jember menganggap persoalan pemikiran, ketersediaan pangan dan lingkungan bersih itu  tidak terkait dalam menciptakan penyakit ditengah masyarakat. 

Baca: 7 Orang Telah Mendaftar di PDI Perjuangan Jember

Padahal, Ali menyatakan ketiga hal itu menjadi variabel dalam menciptakan penyakit yang merebut kesehatan masyarakat 

Soal pemikiran, misalnya, Ali mengatakan stress akibat pikiran bisa menumbuhkan penyakit. Dan stress akibat pikiran kebanyakan disebabkan oleh kemiskinan.

"Kita tahu hadist nabi, "kemiskinan memdekati kekafiran". Maknanya orang yang lapar akan menumpulkan akalnya. Artinya ketidak tersediaan pangan dimasyarakat akan mengganggu pemikirannya menjadi kalut, kriminalitas muncul dari sini," papar Ali Assegaf. 

Sedangkan variabel kedua, yakni ketersediaan pangan, juga bisa mempengaruhi kesehatan di masyarakat. 

Ali memaparkan, dalam rumah tangga,  ketika tak ada makanan yang dapat dimasaknya maka emosi rumah akan meningkat,  serta komitmen rumah tangga rusak. Dia menyatakan semua itu dapat disaksikan di Kabupaten Jember. 

"Ketika tingkat perceraian begitu tinggi, di Jember faktor utamanya adalah ekonomi, maka pemerintah yang paling bertanggung jawab terhadap perkara ini," papar Ali, yang juga bakal calon Bupati Jember ini. 

Ali melanjutkan, logika melihat kemiskinan itu dengan memberi label 'miskin' dan diberi bantuan beras yang , telah mencederai martabat masyarakat di Jember. Lebih dari itu, lanjut Ali, Pemkab telah menjadi instrumen imperialis yang sadar atau tidak telah menjadikan penyakit meluas.

Sementara variabel ketiga, yakni lingkungan yang kotor, juga berperan besar dalam memunculkan penyakit. 

Ali memaparkan,  penyakit mendapat tempatnya di lingkungan yang kotor.  Sampah dan kotoran menjadi lokasi penyebaran penyakit.

Maka, Ali kembali menyatakan bahwa persoalan pemikiran, ketersediaan pangan dan lingkungan bersih itu tak bisa 'dipotret' terpisah dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat. 

Baca: Pilkada Jember, PDI Perjuangan Makin Selektif Pilih Cabup

Kebijakan Pemkab yang memisahkan ketiga variabel itu dari upaya mewujudkan kesehatan, menurut Ali, justru telah menciptakan 'industri penyakit'. 

"Ini yang saya katakan, Pemerintah Kabupaten Jember sudah menjadi pemeran dalam industri penyakit ini, alias agen imperialis dibalik industri penyakit," tegas Ali.

Quote