Jember, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Habib Ahmad Al Muhdor menekankan DPP lebih selektif dalam memilih calon yang akan diusung dalam kontestasi Pilkada.
Utamanya, lanjutnya, di Jember sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama dalam menentukan Bakal Calon Bupati Jember 2021-2026 di Pemilukada 2020 mendatang.
Baca: Arif Wibowo Pimpin DPC PDI Perjuangan Jember
Menurut Habib Ahmad, langkah selektif yang akan dilakukan oleh PDI Perjuangan dengan melihat dan mengumpulkan rekam jejak masing-masing bacalon yang mendaftar melalui DPC PDI Perjuangan Jember.
“Kami masih mengumpulkan data dan rekam jejak masing-masing bacalon yang mendaftar. Data ini nanti kami sampaikan ke DPP PDI Perjuangan untuk menjadikan bahan pertimbangan DPP PDI Perjuangan dalam memgambil keputusan,’ katanya, Rabu (9/10).
Menurut Habib, dari 12 orang yang mendaftar melalui DPC PDI Perjuangan Jember hanya 5 orang yang masuk kriteria.
"Dari 5 orang tersebut, baru 2 orang yang sudah komunikasi,” kata adik kandung Alm. Habib Soleh Al Muhdor Jurkamnas TKN yang enggan menyebut nama para kandidat.
Tapi yang perlu digaris bawahi, kata Habib Ahmad, Calon yang bakal diusung oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih dalam lingkaran ini adalah calon yang memiliki komitmen terhadap partai dan berpihak kepada wong cilik.
“Yang jelas PDI Perjuangan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. PDI Perjuangan akan menghentikan tangisan masyarakat Jember atas kebijakan pemerintah sebelumnya,’ tandasnya pula.
Baca: Empat Orang Telah Mendaftar di DPC PDI Perjuangan Jember
Berdasarkan data, nama-nama calon Bupati Jember yang mendaftar melalui DPC PDI Perjuangan Jember yakni:
- Bambang Wahjoe Sujono (Sekretaris DPC PDI Perjuangan Jember)
- Faida (Bupati Jember)
- Rasyid Zakaria (Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jember)
- Achmad Anis (mantan Ketua KPU Jember)
- Abdus Salam (pengusaha properti)
- Hendy Siswanto (pengusaha)
- Haidar Ulum (Sekretaris Banteng Muda Indonesia)
- Abdurrohman (Panitera PA Jember),
- Abdul Kholiq (dosen Universitas Jember)
- Kusbandono (aktivis difabel)
- Zulkifli (mantan kades)
- Ali Asegaf (pegiat pemikiran Bung Karno)
