Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat, Dr. Hj. Ineu Purwadewi Sundari, resmi didapuk sebagai “Indung Kaum Disabilitas” Kabupaten Sumedang.
Penobatan tersebut dilakukan pada puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang digelar di Aula Tampomas IPP, Sumedang, Jumat (19/12).
Penetapan Ineu sebagai Indung Kaum Disabilitas disambut antusias oleh para penyandang disabilitas dan pegiat inklusivitas di Sumedang. Momen tersebut menjadi simbol penguatan komitmen bersama dalam memperjuangkan kesetaraan hak serta peran aktif penyandang disabilitas dalam pembangunan daerah.
Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri
Dalam sambutannya, Ineu mengaku terharu sekaligus merasa mendapat amanah besar. Ia menegaskan, peran sebagai “Indung” tidak sebatas simbolik, melainkan tanggung jawab moral untuk mengawal aspirasi dan kepentingan penyandang disabilitas agar benar-benar terakomodasi dalam kebijakan publik.
“Menjadi ‘Indung’ bagi saudara-saudara kita adalah amanah besar. Saya berharap kehadiran saya bisa menjadi jembatan aspirasi agar kebijakan pemerintah, baik di tingkat daerah maupun provinsi, benar-benar berpihak pada kemandirian dan pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas,” ujar Ineu.
Ineu juga menekankan pentingnya penguatan regulasi serta penyediaan fasilitas publik yang ramah dan aksesibel. Menurutnya, inklusivitas tidak boleh berhenti pada jargon, tetapi harus terwujud nyata dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
“Kita harus bergerak bersama menghapus stigma. Penyandang disabilitas bukan sosok yang butuh belas kasihan, tetapi pribadi-pribadi hebat yang membutuhkan kesempatan dan akses. Saya akan terus mengawal agar program pemberdayaan ekonomi serta kemudahan akses pendidikan menjadi prioritas,” tegas politisi perempuan PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kepala Asosiasi Pengelola Lembaga Disabilitas (APLD) Kabupaten Sumedang, Isaris Arwianti, menyatakan pemilihan Ineu sebagai Indung Kaum Disabilitas didasari rekam jejak kepeduliannya terhadap isu sosial dan kelompok rentan.
Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap di Perbankan
“Peran ini merupakan bentuk penghormatan dan simbol kepedulian bagi seluruh penyandang disabilitas di Kabupaten Sumedang, sekaligus wujud dukungan bagi peningkatan inklusivitas, pemberdayaan, dan kesejahteraan mereka,” ungkap Isaris.
Isaris berharap kehadiran Ineu dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat. Menurutnya, dukungan moral dan advokasi dari sosok Indung Kaum Disabilitas sangat dibutuhkan untuk memperkokoh posisi penyandang disabilitas di ruang publik.
“Kami di APLD berharap ini memperkuat dukungan moral, sosial, dan advokasi. Dengan adanya sosok pengayom seperti Ibu Ineu, kami yakin perjuangan masyarakat disabilitas di Sumedang akan semakin solid,” pungkasnya.

















































































