Jakarta, Gesuri.id - Bupati Kubu Raya, Sujiwo, menegaskan sektor kesehatan merupakan prioritas utama Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Ia menilai kualitas pelayanan kesehatan tidak hanya diukur dari fasilitas dan jumlah tenaga medis, tetapi juga dari semangat melayani dan kecepatan merespons kebutuhan masyarakat.
“Pelayanan kesehatan harus menjadi perhatian serius. Kita ingin setiap warga Kubu Raya bisa mendapatkan pelayanan yang cepat, ramah, dan berkualitas, baik di kota maupun di pedesaan,” ujar Sujiwo, Rabu (29/10), usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Program Kesehatan Kabupaten Kubu Raya Tahun 2025 dan Rencana Program 2026 di Ruang Rapat Kantor Bupati Kubu Raya.
Dalam Rakor yang diikuti jajaran Dinas Kesehatan dan para kepala puskesmas se-Kubu Raya itu, Sujiwo menekankan agar tenaga kesehatan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat di atas urusan administratif.
“Dahulukan pelayanan, baru administratif. Jangan sampai masyarakat yang membutuhkan pertolongan harus menunggu lama karena alasan administrasi. Administrasi penting, tapi kemanusiaan jauh lebih utama,” tegasnya.
Selain itu, Bupati juga mengapresiasi capaian membanggakan Pemkab Kubu Raya di sektor kesehatan, yakni 99,9 persen Universal Health Coverage (UHC). Artinya, hampir seluruh penduduk Kubu Raya telah memiliki jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan, baik secara mandiri maupun ditanggung pemerintah.
“Alhamdulillah, Kubu Raya sudah mencapai 99,9 persen UHC. Ini bukti nyata komitmen kita dalam memastikan masyarakat mendapatkan perlindungan kesehatan tanpa terkendala biaya,” ucapnya.
Sujiwo juga menekankan pentingnya koordinasi antara Dinas Kesehatan dan seluruh puskesmas, terutama dalam pengendalian penyakit, peningkatan layanan ibu dan anak, serta penanganan gizi masyarakat.
“Puskesmas bukan hanya tempat berobat, tapi juga pusat edukasi dan pencegahan. Tenaga kesehatan harus aktif turun ke masyarakat untuk sosialisasi dan pemeriksaan dini,” tambahnya.
Rakor tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan strategis, antara lain penguatan sistem rujukan antar-fasilitas kesehatan, peningkatan kompetensi tenaga medis melalui pelatihan berkelanjutan, serta optimalisasi program kesehatan berbasis masyarakat. Bupati juga meminta Dinas Kesehatan memastikan ketersediaan tenaga medis, obat-obatan, dan fasilitas pendukung di setiap puskesmas.

















































































